Malaria pada Kehamilan di Puskesmas Timika Jaya Tahun 2019-2020
Abstract
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa Plasmodium yang hidup dan berkembang di dalam eritrosit. Malaria pada kehamilan merupakan masalah kesehatan yang penting karena dapat mengakibatkan berbagai masalah pada ibu dan bayinya. Desain penelitian deskriptif potong lintang. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari rekam medik di Puskesmas Timika Jaya. Subyek penelitian ini adalah seluruh ibu hamil positif malaria yang dibuktikan dengan pemeriksaan hapusan darah. Penelitian ini menunjukkan malaria pada ibu hamil paling banyak ditemukan ada kelompok umur 20-35 tahun (74,5%) dan paritas tertinggi adalah multigravida (38,7%). Bila ditinjau dari usia kehamilan infeksi malaria tertinggi terjadi pada trimester 2 yaitu 46,2%, sedangkan hasil pemeriksaan hemoglobin menunjukkan bahwa 69,8% mempunyai kadar Hb <11 g/dL. Spesies malaria yang paling banyak di temukan pada penelitian ini adalah P. falciparum yaitu 58,5%. Seluruh pasien merupakan pasien rawat jalan dan semuanya mendapatkan terapi dehidro artemisinin-piprakuin 100%.
Kata Kunci : Malaria, kehamilan, P. falciparum, P. vivax, P. malariae
Malaria is a disease caused by Plasmodium protozoa that live and develop inside erythrocytes. Malaria in pregnancy is an important health problem because it can cause various problems to the mother and her baby. Descriptive cross-sectional research design was conducted to study malaria in Puskesmas Timika Jaya, Papua. The data used in this study were obtained from medical records. The subjects of this study were all pregnant women positive for malaria as evidenced by blood smear examination. This study shows that malaria in pregnant women is mostly found in the age group 20-35 years (74.5%) and the highest infection was found in multigravida group (38.7%). Based on the gestational age the highest malaria infection occurred in trimester 2 (46.2%), while the results of hemoglobin investigation showed that 69.8% had Hb levels <11 g/dL. The most common malaria species found in this study was P. falciparum, 58.5%. All patients were outpatients and all received 100% dehydro artemisinin-piprakuin therapy.
Keywords : Malaria, pregnancy, P. falciparum, P. vivax, P. malariae
- View 17 times Download 17 times pdf