Kontaminasi Cacing yang Ditularkan Melalui Tanah pada Sayuran yang Dijual di Pasar Swalayan dan Pasar Tradisional

  • Risda Emilia Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jakarta
  • Nacitta Swissanto Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jakartaaaa
  • Michelthelia S. Suyono Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jakarta
  • Monica S. Febriyanti Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jakarta
  • Ronny Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jakarta
  • Retno Wahyuningsih Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jakarta

Abstract

Infeksi cacing usus yang ditularkan melalui media tanah (CDMT) sudah menjadi masalah kesehatan diseluruh dunia. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi CDMT ini memberikan masalah bagi kesehatan masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan. Berbagai factor turut mempengaruhi tingginya angka insidensi penyakit ini, salah satunya adalah konsumsi sayuran dalam kondisi belum matang atau mentah, seperti selada, kubis, kacang panjang, timun, dan kemangi. Selada dan kubis merupakan contoh sayuran yang tumbuh dekat dengan tanah. Kondisi ini memungkinkan CDMT yang berada pada tanah dapat dengan mudah berpindah ke sayur selada maupun kubis, sementara sayur kacang panjang, timun dan kemangi yang tumbuh jauh dengan tanah dapat terkontaminasi CDMT melalui penggunaan pupuk dan perlakuan pasca panen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kontaminasi CDMT pada sayuran yang dijual di pasar tradisonal dan pasar swalayan DKI Jakarta. Penelitian dilakukan di Laboratorium Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia pada bulan Agustus sampai November 2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan laboratorium. Pemilihan sampel menggunakan teknik cluster sampling dengan cara mengambil tiga pasar tradisional dan tiga pasar swalayan per wilayah. Pemeriksaan CDMT dilakukan menggunakan metode sedimentasi, dilanjutkan dengan pembuatan preparat yang akan diperiksa dibawah mikroskop. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, dari total 375 sampel, terdapat kontaminasi CDMT sebanyak 43 (11,47%) pada sayur yang dijual di pasar swalayan dan sebanyak 134 (35,7%) pada sayur yang dijual di pasar tradisional. Jenis CDMT terbanyak yang ditemukan pada sayur yang dijual di pasar tradisional adalah Ascaris lumbricoides sebanyak 46 (12,27%), sedangkan pada sayur yang dijual di pasar swalayan, kontaminasi jenis CDMT terbanyak adalah cacing tambang sebanyak 15 (4%). Berdasarkan penelitian ini, kontaminasi CDMT terdapat pada sayur selada, kubis, kacang panjang, timun, dan kemangi yang dijual di pasar swalayan di Jakarta.

Kata kunci : kontaminasi, sayur mentah, CDMT, pasar swalayan,

Intestinal worm infection transmitted through the soil (soil transmitted helminths - STH) infection) is a health problem in the world. In Indonesia STH infection is a public health problem in both rural and urban areas. Many factors contribute to the high incidence of this disease, one of which is eating raw vegetables such as lettuce, cabbage, long beans, cucumbers and basil that are often used as vegetables. Lettuce and cabbage are plants that grow close to the ground. This situation allows STH in the soil to be easily attached to lettuce and cabbage, while for the long beans, cucumber and basil that grows high above the ground the possibility of contamination is due to the use of fertilizer and post-harvest handling. This study aims to determine the rate of contamination of vegetables sold in supermarkets by STH eggs. This research was conducted at the Laboratory of Parasitology, Medical Faculty of Christian University of Indonesia from August to November 2015. This is a descriptive study with laboratory approach. Samples were obtained by cluster sampling by taking three supermarkets in Jakarta. STH examination used sedimentation method, followed by making preparations for microscopic examination. The research found contamination STH 43 (11,47%) of the 375 samples. In this study parasites that are found are hookworm, 4% of eggs, filariform larvae 2,93% and 0,8% of larvae rhabditiform, while Ascaris lumbricoides comes in second (2.66%) and Trichuris trichiura only 0.53%. So, there is STH contamination on lettuce, cabbage, beans, cucumbers and basil sold in supermarkets in Jakarta.

Keywords : Contamination, raw vegetable, soil transmitted helminths, supermarket

Published
2024-04-05
How to Cite
Emilia, R., Swissanto, N., Suyono, M. S., Febriyanti, M. S., Ronny, & Wahyuningsih, R. (2024). Kontaminasi Cacing yang Ditularkan Melalui Tanah pada Sayuran yang Dijual di Pasar Swalayan dan Pasar Tradisional. Majalah Kedokteran UKI, 38(3), 65-72. https://doi.org/10.33541/mk.v38i3.5748