Melawan Ketidakadilan Untuk Menghapus Kemiskinan Struktural

  • Merphin Panjaitan

Abstract

Kemiskinan yang parah sedang terjadi di banyak negara, termasuk Indonesia. Kemiskinan ini terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar untuk kehidupan yang layak bagi ratusan juta orang. Dikhawatirkan, kemiskinan yang menyakitkan ini akan terus diderita oleh banyak orang dan diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Ungkapan sinis tentang hal itu berbunyi: “penyebab kemiskinan adalah kemiskinan itu sendiriâ€. Artinya, ratusan juta orang miskin pada generasi ini akan mewariskannya kepada keturunannya.

Indonesia mengalami krisis multidimensional yang dimulai dengan krisis moneter pada pertengahan 1997. Krisis ini mengakibatkan kaum miskin di Indonesia jumlahnya meningkat pesat dengan kemiskinan yang semakin parah. Krisis menimbulkan banyak pengangguran, dan pengangguran itu sendiri menambah banyaknya jumlah orang miskin, kondisi seperti ini membuat kita perlu menaruh perhatian besar untuk menghapus kemiskinan, atau paling tidak untuk menguranginya. Proses pengurangan kemiskinan ini harus dimulai dengan mencari akar persoalan yang menjadi penyebab utama dari kemiskinan kita ini, dan selanjutnya menyusun strategi untuk mengatasinya. Kemiskinan memang akan selalu ada, tetapi jumlahnya tidak jangan sampai besar, dan penderita kemiskinan tidak boleh tetap pada kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Kemiskinan harus berpindah dari orang-orang yang mau belajar dan bekerja keras melawan kemiskinan itu sendiri.

Masalah kemiskinan melibatkan seluruh aspek kehidupan manusia. Kemiskinan merupakan sesuatu yang nyata dalam kehidupan kita sehari-hari. Walaupun demikian, kaum miskin belum tentu menyadari kemiskinan yang mereka alami. Kesadaran akan kemiskinan baru terasa pada waktu mereka membandingkan kehidupan yang mereka jalani dengan kehidupan orang lain yang mempunyai tingkat kehidupan ekonomi lebih tinggi.

Kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu standar kehidupan yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah orang dibanding dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Standar kehidupan yang rendah ini tampak pengaruhnya terhadap kesehatan, pendidikan, dan martabat atau harga diri.

Published
2019-06-21