PRAKTEK WASH PADA ANAK STUNTING DI BABAKAN MANDANG SENTUL, JAWA BARAT

WASH PRACTICES IN CHILDREN STUNTING IN BABAKAN MANDANG SENTUL, WEST JAVA

Penulis

  • Pratiwi D. Kusumo Fakultas Kedokteran UKI
  • Erida Manalu Universitas Kristen Indonesia
  • Nia Reviani

Kata Kunci:

SPAL; Sentul; Sanitasi; Stunting.

Abstrak

Stunting merupakan kondisi defisiensi nutrisi kronis yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Kondisi stunting juga dipengaruhi oleh kesehatan lingkungan, kondisi keluarga, pola asuh anak, riwayat infeksi, sanitasi (sarana pembuangan limbah, perilaku hidup sehat), kondisi air minum, perilaku hidup sehat (pembuangan limbah, perilaku kebersihan tubuh dan lingkungan).  Oleh karenanya gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku dalam masyarakat khususnya ibu dan subyek dianalisis dengan menggunakan kuesioner WASH (Water, Sanitation, Hygiene). Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk menganalisa perbedaan WASH pada anak stunting dan non-stunting di Posyandu Bidan Mega, Babakan Mandang, Sentul Jawa Barat pada Tahun 2022-2023. Metode penelitian Studi Kasus desain potong lintang, dengan 23 balita stunting dan 21 balita sehat usia 0-¬59 bulan. Wawancara orangtua/wali subyek dilakukan setelah penetapan status nutrisi (stunting) subyek berdasarkan ketentuan WHO dan Kemenkes. Hasil wawancara WASH menunjukkan adanya kecenderungan anak stunting tidak memiliki riwayat imunisasi yang lengkap dan lebih sering terkena penyakit infeksi khususnya Diare dan rawat inap. Terkait aspek WASH, aspek Sanitasi pola pembuangan sampah dan pengelolaan limbah lebih buruk pada anak stunting dibandingkan non-stunting, sedangkan pola praktek perilaku (hygiene practice) menjaga kebersihan sudah baik pada semua subyek. Pada aspek pengelolaan air tidak ada perbedaan yang mencolok antara anak stunting dan non-stunting. Dengademikian dapat disimpulkan bahwa Kesimpulan penelitian ini adalah Hygiene Practice Sanitasi lingkungan diasumsikan memengaruhi kejadian anak stunting di Babakan Mandang Sentul terutama pada aspek pengelolaan limbah atau sampah, sedangkan aspek hygiene practice dan pengelolaan air sudah baik.

Referensi

Bintoro, N.F., Ardiansyah, I. (2025). Pola Kejadian Stunting Berdasarkan Air Bersih, Sumber Air Minum, Sanitasi Dan Kebersihan Rumah. Jurnal Sanitasi Lingkungan, 5(1), 1-6.

Cahyawati, S., Tunny, R., Sillehu, S. (2022). Pengaruh Ketersediaan Air Bersih dalam Rumah Tangga Terhadap Risiko Kejadian Stunting pada Balita di Daerah Kawasan Pesisir dan Kepulauan. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Vol 13, 226-229. DOI: http://dx.doi.org/10.33846/sf13nk441

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jaea Barat. Bandung 10 Juli 2023.

Kuewa, Y., Herawati, Sattu, M., Otoluwa, A. S., Lalusu, E. Y., & Dwicahya, B. (2021). Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Di Desa Jayabakti Tahun 2021: The relationship between environmental sanitation and the incidence of stunting in toddlers in Jayabakti village in 2021. Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal, 12(2). https://doi.org/10.51888/phj.v12i2.73

Rahman, D. H. A., Daramusseng, A., Sanjaya, C., & Anjaswati, W. F. (2022). Penyuluhan Manajemen Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Sebagai Upaya Pencegahan Stunting . Abdimas Universal, 4(2), 159–163. https://doi.org/10.36277/abdimasuniversal.v4i2.185

Riset Kesehatan Dasar. (2024) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.Departemen Kesehatan RI. https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/ssgi-2024-prevalensi-stunting-nasional-turun-menjadi-198/

Rizaldi, MA., Ali, K., Rara, SMH., Panjaitan, BSR. Water, Sanitation and Hygiene (WASH) and its Association with Stunting in Developing Countries in Asia: A Systematic Review. Svāsthya: Trends in General Medicine and Public Health. 2(2): e81. https://doi.org/10.70347/svsthya.v2i2.81

Sinatrya, A. K., & Muniroh, L. (2019). Hubungan Faktor Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) dengan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kotakulon, Kabupaten Bondowoso. Amerta Nutrition, 3(3), 164–170. https://doi.org/10.20473/amnt.v3i3.2019.164-170

Vonaesch, P., Morien, E., Andrianonimiadana, L., Sanke, H., Mbecko, J. R., Huus, K. E., Naharimanananirina, T., Gondje, B. P., Nigatoloum, S. N., Vondo, S. S., Kaleb Kandou, J. E., Randremanana, R., Rakotondrainipiana, M., Mazel, F., Djorie, S. G., Gody, J. C., Finlay, B. B., Rubbo, P. A., Wegener Parfrey, L., Collard, J. M., Afribiota Investigators (2018). Stunted childhood growth is associated with decompartmentalization of the gastrointestinal tract and overgrowth of oropharyngeal taxa. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 115(36), E8489–E8498. https://doi.org/10.1073/pnas.1806573115

Wulandari, D. R., Pramono, D., Nugroho, T. W., & Maridjo, M. (2025). Influence of Nutrition and Hygiene Education for Stunting Prevention to Support the Acceleration of SDG`s. Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal), 14(2), 76-80. https://doi.org/10.14710/dmj.v14i2.48006

Diterbitkan

2025-07-29

Terbitan

Bagian

Articles