ANALISIS PERBANDINGAN STABILITAS LERENG PADA AREA KARST (STUDI KASUS GIRIMULYO, KULON PROGO)

Penulis

  • Anisa Nur Amalina Universitas Islam Indonesia
  • Azmi Aufa Ifthikar Universitas Gadjah Mada

Kata Kunci:

FEM, LEM, PLAXIS 2D, Slope/W, SF

Abstrak

Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo merupakan daerah yang terkenal dengan bentang alam karst sehingga menjadi salah satu tujuan wisata. Lokasi ini banyak tersusun oleh batuan yang mudah larut seperti batu kapur, dolomit, gipsum, dan garam batu, sehingga sangat rentan terhadap tanah longsor sehingga memerlukan analisis stabilitas lereng yang komprehensif untuk mengurangi risiko tanah longsor yang berdampak pada kawasan permukiman, jalan akses, dan lokasi wisata. Penelitian ini mengevaluasi stabilitas lereng menggunakan Metode Keseimbangan Batas (LEM) dan Metode Elemen Hingga (FEM). Lereng pada lokasi penelitian terdiri dari lapisan lanau di permukaan dan batu kapur pada kedalaman 9 meter. Pemodelan lereng dilakukan dalam kondisi statis dan pseudo-statis, dengan menggabungkan koefisien seismik horizontal yang berasal dari SNI 1726 (2019). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar metode LEM, kecuali metode Fellenius, memiliki SF yang lebih tinggi daripada metode FEM. Semua metode menunjukkan bahwa lereng dalam kondisi statis stabil dengan faktor keamanan (SF) ≥ 1,25, sedangkan dalam kondisi pseudo-statis, semua metode dianggap tidak stabil (SF ≤ 1,07). Di antara pendekatan LEM, metode Fellenius (1936) menunjukkan SF terendah, hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya di mana metode ini paling konservatif dan sesuai untuk bidang gelincir circular. Sementara itu, metode Bishop (1955) dan Morgenstern-Price (1965) merupakan metode yang paling direkomendasikan dalam analisis LEM karena dapat mengakomodasi permukaan longsor circular dan non-circular, hasil SF berbeda 2% lebih tinggi dari hasil FEM. Hasil ini menunjukkan pentingnya memilih metode analisis yang tepat untuk medan karst yang rawan longsor seperti Girimulyo.

Kata kunci:       FEM, LEM, PLAXIS 2D, Slope/W, SF

Referensi

Agniy, R. F., Septianingrum, R. S., Adinugraha, A. S., Alghozali, Q., Aditya, B., Cahyadi, A., & Adji, T. N. (2019). Analysis of Cavities Characteristics in the Semar—Kiskendo Caves System, Jonggrangan Karst Area, Kulon Progo, Indonesia. E3S Web of Conferences, 125, 01016. https://doi.org/10.1051/e3sconf/201912501016

Akhlaghi, T., & Nikkar, A. (2014). Evaluation of the pseudostatic analyses of earth dams using Fe simulation and observed earthquake-induced deformations: Case studies of Upper San Fernando and Kitayama dams. ScientificWorldJournal. https://doi.org/10.1155/2014/585462

Aryal, K. P. (2006). Slope Stability Evaluations by Limit Equilibrium and Finite Element Methods. Norwegian University of Science and Technology.

Bardhi, D. (2021). Slopes Analyses—Case Study, Slope Stability of Bypass Project. European Journal of Engineering and Formal Sciences, 4(2), 34. https://doi.org/10.26417/466qfl71z

Bishop, A. (1955). The use of slip circle in the stability analysis of slopes. Geotechnique, 5(1), 7–17.

BNPB. (2017). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). InaRISK. https://inarisk.bnpb.go.id/

BPS. (2024). Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Dan Jenis Kelamin. https://kulonprogokab.bps.go.id/id/statistics-table/2/NDQ0IzI=/jumlah-penduduk-menurut-kecamatan-dan-jenis-kelamin--tahun-2020.html

Burman, A., Acharya, S. P., Sahay, R. R., & Maity, D. (2015). A Comparative Study Of Slope Stability Analysis Using Traditional Limit Equilibrium Method And Finite Element Method.

Fellenius, W. (1936). Calculations of the Stability of Earth Dams. Proceedings of the 2nd Congress on Large Dams, 4, 445.

Fitri, S. N., & Wahyuni, F. (2022). Safety Factors Investigation Based on FEM and LEM Approach in Toll Road Embankment Slope. Civil Engineering and Architecture, 10(5), 1948–1966. https://doi.org/10.13189/cea.2022.100518

Google Earth. (2022). Research Location (2022nd ed.) [Map]. Google Earth.

Jianti, M. (2021). Pemetaan Tingkat Kerawanan Bencana Tanah Longsor Pada Kawasan Lahan Terbangun Menggunakan Metode Berjenjang Tertimbang Di Sebagian Kabupaten Kulon Progo (Studi Kasus Kecamatan Samigaluh, Girimulyo, dan Kokap) [Univesitas Gadjah Mada]. http://etd.repository.ugm.ac.id/

Look, B. (2007). Handbook of geotechnical investigation and design tables. https://doi.org/10.1201/9780203946602

Maryanto, S. (2013). Sedimentologi Batugamping Formasi Jonggrangan Di Sepanjang Lintasan Gua Kiskendo, Girimulyo, Kulonprogo. 23(2).

Memon, M. Y. (2018). A Comparison Between Limit Equilibrium and Finite Element Methods for Slope Stability Analysis. Unpublished. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.16932.53124

Morgenstern, N. R., & Price, V. (1965). The analysis of the stability of general slip surfaces. Geotechnique, 15(1), 79–93.

PLAXIS. (2012). PLAXIS Manual [Manual]. Delft University of Technology.

Remesh, P., Sha, R., Mohan, S., & Paul, M. M. (2023). Slope Stability Analysis Using Geostudio And Plaxis 2d Software: A Comparative Study. 10(10).

Santie, P. A. W., Wilopo, W., & Faris, F. (2024). Slope Stability Analysis Using Electrical Resistivity Tomography and Limit Equilibrium Method: A Case Study from Girimulyo, Kulon Progo. Journal of Applied Geology, 9(1), 37. https://doi.org/10.22146/jag.97467

Sudinda, T. W. (2020). Analis Kestabilan Lereng Pada Lokasi Tambang Batubara Tanah Laut Kalimantan Selatan.

Wubalem, A. (2022). Comparison of General Limit Equilibrium Methods for Slope Stability Analysis. https://doi.org/10.20372/EJNCS/EA.2022.18

Diterbitkan

2025-07-28

Cara Mengutip

Amalina, A. N., & Ifthikar, A. A. (2025). ANALISIS PERBANDINGAN STABILITAS LERENG PADA AREA KARST (STUDI KASUS GIRIMULYO, KULON PROGO). Jurnal Rekayasa Teknik Sipil Dan Lingkungan - CENTECH, 6(1), 37–46. Diambil dari https://ejournal.uki.ac.id/index.php/cen/article/view/6785