PENGGUNAAN PENDEKATAN SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP) DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI GEREJA

  • Desi Sianipar Universitas Kristen Indonesia

Abstract

Tulisan ini memuat pembahasan tentang penggunaan pendekatan Shared Christian Praxis (SCP) dalam pendidikan agama Kristen. Pendekatan ini dikembangkan oleh Thomas H. Groome pada tahun 1980-an dan sudah banyak digunakan dalam berbagai kegiatan pengajaran baik di gereja maupun sekolah di Eropa dan Amerika. Akan tetapi di lingkungan Protestan Indonesia, penggunaan pendekatan ini masih sangat jarang. Tulisan mengenai pendekatan ini pun masih sedikit, khususnya terkait dengan pendidikan agama Kristen di gereja-gereja Protestan. Pendekatan ini sangat baik
digunakan dalam pembelajaran di program katekisasi, penelaahan Alkitab, sermon, retreat, pertemuan pastoral, dan program pengajaran lainnya karena pendekatan ini bersifat aktif, inisiatif, reflektif, intuitif, kreatif, dialogis, kritis, emansipatif, dan partisipatif. Dengan menerapkan pendekatan ini dengan benar, maka upaya indoktrinasi, dominasi pengajar terhadap murid, dan pengajaran yang monolog dapat dihapuskan. Tulisan ini dihasilkan melalui riset kepustakaan (library research) dengan metode kualitatif deskriptif. Kesimpulan dari tulisan ini adalah pendekatan SCP bermanfaat dalam pendidikan agama Kristen di gereja, khususnya menyangkut: waktu belajar yang fleksibel, kesiapan emosional dan fisik dalam menerima pembelajaran, dan
mensinergikan teologi dan PAK dalam pembelajaran.

Published
2019-10-28
How to Cite
Sianipar, Desi. “PENGGUNAAN PENDEKATAN SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP) DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI GEREJA”. Jurnal Shanan 3, no. 2 (October 28, 2019): 115-127. Accessed November 2, 2024. http://ejournal.uki.ac.id/index.php/shan/article/view/1582.
Section
Articles