PEMETAAN KAWASAN RAWAN BANJIR KABUPATEN LANDAK

  • Irfan Fikriansyah Universitas Tanjungpura
  • Stefanus Barlian Soeryamassoeka Teknik Sipil, Universitas Tanjungpura
  • Azwa Nirmala Universitas Tanjungpura
Kata Kunci: Pemetaan banjir, Zonasi, Kabupaten Landak, Sistem Informasi Geografis

Abstrak

Banjir adalah bencana alam global yang sering terjadi termasuk di Kabupaten Landak. Dari sejumlah penelitian yang pernah dilakukan di kawasan Kabupaten Landak, diketahui bahwa telah terjadi peningkatan frekuensi banjir dalam kurun waktu 1998-2021, dan banjir yang terjadi tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan saja, tetapi juga di pedesaan yang merupakan bagian hulu Sub DAS Landak. Untuk itu diperlukan informasi mengenai wilayah yang rentan akan banjir di Kabupaten Landak melalui peta geospasial sebagai upaya untuk meminimalkan banjir yang terjadi di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kawasan rawan banjir serta menentukan klasifikasi tingkat rawan banjir di Kabupaten Landak.

Dalam penelitian ini, data-data yang digunakan adalah (a) data hasil obesrvasi dan dokumentasi di lapangan saat terjadi banjir, (b) data hasil Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan di aula Dinas PU Kabupaten Landak yang membahas mengenai strategi pengendalian banjir di Sub DAS Landak, (c) data kemiringan lahan, ketinggian lahan, jenis tanah, tutupan lahan, curah hujan, buffer sungai, lama genangan, dan tinggi genangan. Kemudian dilakukan overlay dari 8 parameter tersebut dan membuat peta zonasi kawasan rawan banjir serta menentukan tingkat rawan banjir di Kabupaten Landak.

Dari hasil analisis diketahui bahwa wilayah Kabupaten Landak yang tingkat kerawanannya sangat rendah terhadap banjir memiliki luas 62,819.28 ha (7.58%), tingkat kerawanannya rendah terhadap banjir memiliki luas 184,504.24 ha (22.28%), tingkat kerawanannya sedang terhadap banjir memiliki luas 187,524.53 ha (22.64%), tingkat kerawanannya tinggi terhadap banjir memiliki luas 227,896.76 ha (27.52%), tingkat kerawanannya sangat tinggi terhadap banjir memiliki luas 165,485.89 ha (19.98%). Daerah yang tingkat kerawanannya sangat tinggi terhadap banjir di Kabupaten Landak yaitu Kecamatan Ngabang (53,787.37 ha), Kecamatan Sebangki (50,405.59 ha), dan Kecamatan Mandor (33,800.63 ha) yang meliputi Desa Sebangki, Sungai Segah, Rantau Panjang, Kumpang Tengah, Sumsum, Sekilap, Keramas, Manggang, Amboyo Selatan, Temiang Sawi, Tebedak, dan Hilir Tengah.

Referensi

Akafi, M. M., Soeryamassoeka, S., Gunarto, D., Nirmala, A., & Danial, M. M. (2023). Determination of the Priority Scale of Flood Management in the Landak Sub-Watershed. Jurnal Teknik Sipil, 23(2), 211. https://doi.org/10.26418/jtst.v23i2.64168

Alfaro, A., Soeryamassoeka, S., Gunarto, D., Umar, U., & Yulianto, E. (2023). Flood Management Strategy in the Landak Sub-River Basin Using Swot Analysis. Jurnal Teknik Sipil, 23(1), 93. https://doi.org/10.26418/jtst.v23i1.61790

Ardiansyah, M., Ngudiantoro, N., & Siswanto, A. (2023). Mapping of Flood-Prone Areas as a Flood Disaster Mitigation Effort in the Lambidaro Sub-Watershed, Palembang City. Sriwijaya Journal of Environment, 8(2), 82–91.

BNPB. (2022). Pra-Rakornas PB, Deputi Bidang Pencegahan BNPB: Penguatan Pengurangan Risiko dalam Penanggulangan Bencana. Bnpb.Go.Id. https://bnpb.go.id/berita/prarakornas-pb-deputi-bidang-pencegahan-bnpb-penguatan-pengurangan-risiko-dalam-penanggulangan-bencana

Fiantis, D. (2015). Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Fiati, R., & Latubessy, A. (2016). Mapping of flooded areas in the Kudus District. Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science, 4(3), 670–677. https://doi.org/10.11591/ijeecs.v4.i3.pp670-677

Jha, A. K., Bloch, R., & Lamond, J. (2012). Cities and flooding: a guide to integrated urban flood risk management for the 21st century. World Bank Publications.

M Amen, A. R., Mustafa, A., Kareem, D. A., Hameed, H. M., Mirza, A. A., Szydłowski, M., & Bala, B. K. (2023). Mapping of Flood-Prone Areas Utilizing GIS Techniques and Remote Sensing: A Case Study of Duhok, Kurdistan Region of Iraq. Remote Sensing, 15(4). https://doi.org/10.3390/rs15041102

Purwanto, A., Rustam, Eviliyanto, & Andrasmoro, D. (2022). Flood Risk Mapping Using GIS and Multi-Criteria Analysis at Nanga Pinoh West Kalimantan Area. Indonesian Journal of Geography, 54(3), 463–470. https://doi.org/10.22146/IJG.69879

Putri, S. B., Meirany, J., Pratiwi, N. N., Lestari, A. D., & Danial, M. M. (2023). Pemetaan Daerah Rawan Bencana Dalam Upaya Mitigasi Bencana Berbasis GIS Di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Inovasi Sains Dan Teknologi Kelauta, 4(3), 23–29.

Soeryamassoeka, S. B., Kartini, Herawati, H., & Irwansyah, M. A. (2022). Pengelolaan Banjir Terpadu di Kalimantan Barat (Studi Kasus: DAS Landak).

Soeryamassoeka, S. B., & Wuysang, J. E. (2014). Kajian Banjir di Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak.

Xie, Y., Wang, J., & Yao, L. (2017). Economic Losses Caused by Flood Disasters in China from 2005 to 2017. Natural Hazards, 102(3), 2253–2265.

Diterbitkan
2024-04-30