ANALISIS KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAYARAN PBB UNTUK MENINGKATKAN PENERIMAAN DAERAH

STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA JAKARTA DUREN SAWIT

  • Lia Atmasari Sipayung
  • Muindro Renywijoyo
  • Dwidjaja Agus Susanto

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB untuk meningkatkan penerimaan daerah pada KPP Pratama Jakarta Duren Sawit. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari KPP Pratama Jakarta Duren Sawit dan diperoleh melalui riset lapangan, riset kepustakaan, dan wawancara terstruktur yaitu antara lain pada tahun 2009, 2010, 2011. Menggunakan metode deskriptif adalah metode yang menggambarkan objek yang diteliti dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan penelitian dan dapat diolah dan diproses. Simpulan yang dapat ditarik dari analisis kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB untuk meningkatkan penerimaan daerah adalah adanya kepatuhan pada tahun 2009 73%, pada tahun 2010 72%, dan pada tahun 2011 70%. Tingkat kepatuhan wajib pajak dari tahun ke tahun dapat terbilang semakin menurun dilihat dari persentase penurunan kepatuhan membayar PBB disebabkan oleh keadaan tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah sehingga kesulitan bagi wajib pajak untuk memahami pembayaran wajib pajak, kurangnya kesadaran wajib pajak akan pentingnya peranan PBB dalam pembangunan daerah dan nasional yang memerlukan peran wajib pajak dalam pembayaran PBB, kenaikan tarif pajak dan keakuratan nilai pajak yang dikeluarkan KPP, wajib pajak mempunyai warisan tanah atau bangunan akan tetapi wajib pajak tersebut tidak memiliki penghasilan dan adanya laporan bahwa wajib pajak tidak bayar karena SPT dan SPPT yang belum sampai pada tangan si wajib pajak tersebut. Dan peningkatan penerimaan daerah melalui sektor PBB di tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 tidak tergantung atas besarnya penurunan atau peningkatan kepatuhan wajib pajak. Ketika kepatuhan menurun, penerimaan daerah juga menurun, tetapi tidak menutup kemungkinan juga akan meningkat seperti pada tahun 2010 ke 2011 ini disebabkan oleh adanya tunggakan di tahun yang lalu dan dibayarkan di tahun 2011, dan tidak menutup kemungkinan juga bahwa peningkatan ini disebabkan juga oleh meningkatnya pembangunan di Jakarta Timur, secara khusus di daerah Duren Sawit.

Published
2017-03-11