PAK GEREJA DALAM KONTEKS LINGKUNGAN HIDUP SUATU REFLEKSI TERHADAP MARKUS 16:15
Abstract
Abstrak Mengabarkan Injil merupakan salah satu tugas gereja (orang Kristen) yang paling penting dan paling mendasar. Pekabaran Injil seringkali dipahami oleh gereja sebagai upaya untuk menambahkan jumlah anggota dalam gereja, sehingga pekabaran Injil hanya dibatasi kepada manusia. Pekabaran Injil yang benar yang diajarkan oleh Yesus bukanlah seperti apa yang dipahami oleh gereja saat ini. Dalam Markus 16:15 menjelaskan bahwa pekabaran Injil tidak hanya dibatasi kepada manusia, tetapi pekabaran Injil mencakup seluruh makhluk yang diciptakan oleh Allah. Seharusnya gereja pada saat ini mulai melihat situasi yang sedang terjadi di sekitarnya, salah satunya mengenai kerusakan lingkungan hidup yang membawa dampak bagi seluruh makhluk/ciptaan. Kepedulian gereja terhadap kerusakan lingkungan hidup, yang semakin hari semakin memprihatinkan dan banyak menelan korban, sebenarnya merupakan salah satu cara pekabaran Injil yang baik dan relevan pada masa kini. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan pendidikan bagi jemaat tentang bagaimana seharusnya sikap orang Kristen terhadap ciptaan Tuhan lainnya. Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka penulis menggunakan metode penelitian pustaka, yakni membandingkan berbagai literatur, baik itu buku-buku, artikel, maupun jurnal yang berkaitan dengan pembahasan di atas. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memberi pemahaman sekaligus menyadarkan gereja akan pentingnya pendidikan agama Kristen yang berkenaan dengan lingkungan hidup. Melalui pendidikan, gereja membekali setiap anggota jemaatnya serta menyadarkan mereka bahwa mereka memiliki tanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan hidup.
Kata Kunci: Gereja, Ekologi, Pekabaran Injil, Pendidikan Agama Kristen
References
Adinuhgra, Silvester. “Ekspoitasi Lingkungan Hidup dalam Perspektif Sollicitudo Rei Socialis (Sebuah Bentuk Keprihatinan Gereja)” Jurnal Sepakat Vol.3 No.1 (Desember 2016): 83-106.
Borrong, Robert P. Etika Bumi Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.
Borrong, Robert P. et al., eds. Berakar di Dalam Dia dan Dibangun di Atas Dia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010.
Borrong, Robert P. “Kronik Ekoteologi: Berteologi dalam Konteks Krisis Lingkungan Hidup”. Jurnal Stulos Vol.17, No.2 (Juli 2019): 183-212.
BP, Gereja: “Arti dan Perannya”. 2013. Diakses 1 April 2020. http://www.sarapanpagi.org/gereja-arti-dan-perannya-vt6452.html
Groenen, C. Pengantar ke dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius, 2006.
Guthrie, Donald. Teologi Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010.
Henry, Matthew. Tafsiran Matthew Henry: Injil Markus. Surabaya: Momentum, 2011.
Ituma, Ezichi A. “Christocentric Ecotheology and Climate Change” Open Journal of Philosophy Vol.3 No.1a (Februari 2013): 126-130.
Leks, Stefan. Tafsir Injil Lukas. Yogyakarta: Kanisius. 2002.
MS. “Menggugah Warga Gereja Peduli Lingkungan”. PGI.or.id, 2014. Diakses 30 Maret 2020. https://pgi.or.id/menggugah-warga-gereja-peduli-lingkungan/
Nasution, P. “Pemanasan Global dan upaya-upaya sederhana dalam mengantisipasinya”. 2009. Diakses pada 20 April 2015, http://www.gogreenindonesiaku.com/green_opinion1.php.
Pasang, Haskarlianus. Mengasihi Lingkungan: Bagaimana Orang Kristen, Keluarga dan Gereja Mempraktikkan Kebenaran Firman Tuhan untuk Menjadi Jawaban atas Krisis Ekologi dan Perubahan Iklim di Bumi Indonesia. Jakarta: Perkantas, 2011.
Sasmito, Paulus Erwin. “Melestarikan Lingkungan Hidup Secara Komprehensif”. Jurnal Orientasi Baru Vol.24, No.1 (April 2015): 35-50.
Sirait, Bigman. Gereja yang Membumi. Jakarta: Yapama, 2015.
Sitompul, A.A. Manusia Dan Budaya. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.
Surbakti, Elisa B. Benarkah Yesus Juruselamat Universal? Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.
Tomatala, Yakob. Teologi Misi. Jakarta: YT Leadership Foundation, 2003.
Wahono, Satrio. “Etika Bumi dan Krisis Lingkungan”. Tempo.com, 2020. Diakses 01 April 2020.https://kolom.tempo.co/read/1313188/etika-bumi-dan-krisis-lingkungan/full&view=ok
- View 8902 times Download 8902 times PDF (Bahasa Indonesia)