Efek Jahe (Zingiber officinale) terhadap Kadar Gula dan Kadar Kolesterol Darah: Tinjauan Sistematik

  • Sienny Muliaty Rumah Sakit Hermina Jatinegara, Jakarta
  • Lili Indrawati 2Departemen Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta
  • Zullies Ikawati 3Fakultas Farmasi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta,

Abstrak

Abstrak
Angka kematian tertinggi di Indonesia disebabkan oleh stroke (15,4%). Faktor risiko terjadinya stroke diantaranya
kadar kolesterol dan gula dalam darah yang tinggi, yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Jahe merupakan
rempah dan obat tradisional yang telah lama digunakan di Indonesia bahkan diseluruh dunia, memiliki kandungan
6–Gingerol, 6-paradol dan 6-shogaol yang memiliki efek antidislipidemik dan antidiabetik. Publikasi tahun 2009
hingga 2017 dari Pubmed sebagai sumber pengumpulan data. Didapatkan 6 artikel uji klinis dan pre klinik jahe
terhadap kadar lipid dalam darah, lima artikel uji klinis dan pre klinik jahe terhadap kadar glukosa darah dan tiga
artikel uji klinis dan pre klinik jahe terhadap kadar lipid dan glukosa dalam darah, dan dilaporkanjahe terbukti
mampu memperbaiki kadar lipid darah dengan dosis rata-rata 1–3 g dengan pemberian rata- rata 2-12 minggu. Dosis
rata-rata jahe sebagai antidiabetik yang efektif yaitu 1,5-3 g/ hari dan dengan lama pemberian 4-12 minggu. Dosis
2g adalah dosis yang dapat diserap dengan cepat oleh tubuh, maka dosis yang dianjurkan tidak melebihi 2g untuk
menghindari efek samping jahe. Pengunaan jahe pada ibu hamil yang mendekati waktu kelahiran atau memiliki
riwayat keguguran sebelumnya, perdarahan pervaginam, atau kelainan pembekuan darah lebih baik dihindari .

Kata Kunci: Zingiber officinale; diet; dyslipidemia; hipercholesterolemic; Diabetes Mellitus

Abstract
The highest mortality rate in Indonesia caused by stroke (15,4 %). Risk factor of stroke are multifactorial, cholesterol
and glucose level are included , and both are closely related each other. Ginger has been used as food ingredient and
traditional medicine in Indonesia, even all over the world for long time ago. It contained 6 – Gingerol, 6-paradol and
6-shogaol, that have antidislipidemic and antidiabetic effect. Various studies have been conducted in many countries
that prove ginger can reduce cholesterol and glucose level. We undertook a systematic review of studies that prove
the mechanism of ginger in reducing cholesterol and glucose rate. PubMed and other scientific journal from 2009
to 2017 were searched to identify animal preclinical and human clinical trials on the effects of ginger on cholesterol
and glucose rate. Six studies contains experiment of ginger extract has antihiperlididemic effect in human and
animal, five studies contains ginger extract has antihiperglicemic effect in human and animal and the other three
studies contains experiment of ginger extract has antihiperlididemic and antihiperglicemic effect in human and
animal. Results through clinical and precinic stidies showed that 1-3 g of ginger extract diet caused a significant
difference to reduce lipid profile in 2-12 weeks. Whereas, antihiperglicemic achieved at 1,5–3 g/day for 4-12 weeks.
Nevertheless, the use of ginger to pregnant women that close to labour or in those with a history of miscarriage,
vaginal bleeding, or clotting disorders better avoided.

Key Word: Zingiber officinale; diet; dyslipidemia; hipercholesterolemic; Diabetes Mellitus

Diterbitkan
2018-11-22
Bagian
Articles