Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Teh Hijau dan Teh Hitam (Camellia sinensis) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus

  • Evy S. Arodes Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jakarta
  • Ivan A. Hasudungan Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jakarta

Abstract

Abstrak
Resistensi mikroba terhadap antibiotik klasik dan perkembangannya yang cepat telah menimbulkan perhatian
serius dalam pengobatan penyakit menular. Baru-baru ini, banyak penelitian diarahkan untuk menemukan solusi
yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini. Fitokimia telah mengerahkan aktivitas antibakteri potensial
terhadap patogen sensitif dan resisten melalui mekanisme aksi yang berbeda. Beberapa tanaman berpotensi untuk
dikembangkan sebagai pengobatan infeksi bakteri S. aureus. Salah satunya termasuk tanaman dari genus Camellia
sinensis yaitu teh hijau dan teh hitam. Teh yang mengandung berbagai senyawa antara lain katekin polifenol, saponin,
alkaloid, tannin bersifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri dari ekstrak
methanol teh hijau dan teh hitam dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus menggunakan dengan metode
difusi cakram Kirby Baurer. Konsentrasi setiap perlakuan ekstrak teh hijau mempengaruhi diameter zona hambat
bakteri. Diameter antar perlakuan menunjukkan bahwa diameter zona hambat dari kontrol positif gentamisin lebih
tinggi yaitu 26,67 mm dibandingkan dengan perlakuan ekstrak teh hijau dan teh hitam. Konsentrasi ekstrak 100
mg/ml memiliki zona hambat sebesar 16 mm pada teh hijau, sedangkan pada pada teh hitam sebesar 20 mm.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan ekstrak teh hijau dan teh hitam efektif menghambat pertumbuhan
bakteri S. aureus.
Kata kunci: Staphylococcus aureus, Camellia sinensis, teh hijau, teh hitam, aktivitas antibakteri.

Abstract
Microbial resistance to classical antibiotics and their rapid development have given rise to serious attention in
the treatment of infectious diseases. Recently, a lot of research has been directed towards finding a promising
solution to this problem. Phytochemicals have exerted potential antibacterial activity against sensitive and resistant
pathogens through different mechanisms of action. Several plants have the potential to be developed as a treatment
for S. aureus bacterial infection. One of them includes plants from the genus Camellia sinensis, namely green tea
and black tea. Tea which contains various compounds including polyphenol catechins, saponins, alkaloids, and
tannins are antibacterial. This study aims to determine the antibacterial effectiveness of methanol extract of green
tea and black tea in inhibiting the growth of S. aureus bacteria using the Kirby baurer disk diffusion method. The
concentration of each green tea extract treatment affected the diameter of the bacterial inhibition zone. The diameter
between treatments showed that the diameter of the inhibition zone of the gentamicin positive control was 26.67 mm
higher than that of the green tea and black tea extracts. The extract concentration of 100 mg/ml had an inhibitory
zone of 16 mm in green tea, while in black tea it was 20 mm. Based on these data, it can be concluded that green tea
and black tea extracts are effective in inhibiting the growth of S. aureus bacteria.
Keywords: Staphylococcus aureus, Camellia sinensis, green tea, black tea, antibacterial activity

Published
2023-05-03
How to Cite
Arodes, E. S., & Hasudungan, I. A. (2023). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Teh Hijau dan Teh Hitam (Camellia sinensis) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus. Majalah Kedokteran UKI, 36(3), 94 - 98. https://doi.org/10.33541/mk.v36i3.4828