Diagnosis dan Tata Laksana Glomerulonefritis Streptokokus Akut pada Anak

  • Sudung O. Pardede Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI/RSCM Jakarta
  • Dewi K. Suryani Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI/RSCM Jakarta

Abstrak

Abstrak
Glomerulonefiritis akut pasca streptokokus (GNAPS) adalah penyakit sindrom nefritik akut (SNA) yang disebabkan infeksi Streptokokus beta hemolitikus strain nefritogenik. GNAPS ditandai dengan sindrom nefritik dan bukti adanya infeksi streptokokus. GNAPS merupakan penyakit yang sembuh sendiri tetapi dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti hipertensi krisis, ensefalopati, retinopati, edema paru dan gagal jantung. Kasus ini adalah anak laki-laki berumur 13 tahun 7 bulan dengan diagnosis GNAPS, yang ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis dan pemeriksaan laboratorium, yang ditandai SNA seperti edema, hipertensi, hematuria makroskopis dan mikroskopis, proteinuria, penurunan fungsi ginjal, riwayat faringitis dan infeksi kulit, kadar C3 yang rendah dan peningkatan titer antistreptolisin O. Pada pasien ini terdapat komplikasi acute kidney injury dan hipertensi krisis. Tata laksana dilakukan dengan terapi suportif yaitu rawat, diet nefritik, balans cairan, amoksisilin, diuretik, obat antihipertensi, serta pemantauan tanda vital dan diuresis. Tata laksana memberikan hasil yang baik dan prognosis jangka lama GNAPS pada anak biasanya baik.
Kata kunci: glomerulonefritis akut pasca streptokokus, sindrom nefritik akut, hematuria, hipertensi

Abstract


Acute poststreptococcal glomerulonephritis (APSGN) is diseases with acute nephritic syndrome, which is caused by nephritogenic strains of streptococcal infection. APSGN is characerized by nephritic syndrome and the proof of streptococcal infection. APSGN is a self-limiting disease but may cause some complications such as crisis hypertension, encephalopathy, retinopathy, pulmonary oedema, and cardiac failure.

Diterbitkan
2016-10-11
Bagian
Articles