Sindrom Wellens Tipe A

  • Frits R.W. Suling Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia

Abstrak

Abstrak Sindrom Wellens pertama kali ditemukan tahun 1980 oleh de Zwaan dan Wellens. Kriteria diagnostik yang penting adalah perubahan karakteristik gelombang T, riwayat nyeri dada, enzim jantung meningkat sedikit atau normal, EKG tanpa gelombang Q, tanpa peningkatan peningkatan ST elevasi signifikan dan progresi gelombang R yang normal. Sindroma Wellens merupakan salah satu indikasi bahwa ada sumbatan kritikal arteri koroner terutama LAD yang lebih dari 50%. Tulisan ini akan melaporkan kasus seorang laki laki berusia 57 tahun dengan keluhan nyeri dada tipikal angina yang telah berlangsung selama tiga hari. Pasien dirujuk ke RS POLRI untuk primary percutaneous coronary intervention (PCI), ditemukan stenosis 90% di bagian proksimal left anterior descending artery (LAD) dan dilakukan pemasangan stent dengan hasil baik dan stent paten.
Kata Kunci : Wellens, LAD, PCI

Abstract Wellens syndrome was first discovered in 1980 by de Zwaan and Wellens. The diagnostic criteria for Wellens syndrome are changes in the characteristics of T waves, a history of chest pain, a slight or normal increase in cardiac enzymes, and ECG without Q waves, without a significant increase in ST segment elevation and normal R wave progression. Wellens syndrome indicates that there is a critical blockage of coronary arteries, especially left anterior descending artery (LAD) that is more than 50%. This paper will report a case of a 57-year-old man with typical chest pain with three days onset of chest pain. The patient was referred to POLRI Hospital for primary percutaneous coronary intervention (PCI), and 90% stenosis was found in the mid proximal of left anterior descending artery (LAD) and stenting was performed, with good results and patent stents.
Keywords: Wellens, LAD, PCI

Diterbitkan
2019-04-11
Bagian
Articles