Analisis Fitokimia dan Uji Antibakteri Ekstrak Bonggol Pisang Kepok (Musa acuminata × balbisiana)
Abstrak
Abstrak Bonggol pisang kepok (Musa acuminata × balbisiana) merupakan salah satu bagian tanaman pisang yang jarang dimanfaatkan, sehingga sering menjadi limbah lingkungan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia bonggol pisang kepok dengan metode Harbone dan menguji aktivitas antibakteri bonggol pisang kepok terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan metode difusi agar. Bonggol pisang kepok diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut akuades, etanol 70% dan etanol 90%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua ekstrak bonggol pisang (akuades, etanol 70%, dan etanol 90%) mengandung flavonoid, saponin, tanin dan steroid. Uji antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol 90% bonggol pisang kepok memiliki aktivitas antibakteri terbesar pada Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan diameter zona hambat masing-masing sebesar 9.33 mm dan 6.67 mm.
Kata kunci: Antibakteri, bonggol pisang, fitokimia
Abstract The corm of Pisang kepok (Musa acuminata × balbisiana ) is part of banana plants which have not being used very often, rather they have been constantly made into waste. This research was carried out using phytochemical analysis by Harbone method and antibacterial test of pisang kepok corms on Staphylococcus aureus and Escherichia coli with agar diffution method. Samples of pisang kepok corms were macerated either with aquadest, 70% ethanol and 90% ethanol. The results showed that phytochemical analysis of pisang kepok corms positively contained flavonoid, tannin, triterpenoid and steroid. The extracts of 90% ethanol had the highest antibacterial activity against Staphylococcus aureus and Escherichia coli with diameter inhibition zone of 9.33 mm and 6.67 mm.
Keywords: Antibacterial, banana corm, phytochemical
- View 1300 times Download 1300 times pdf (English)