Infeksi Parasit Usus pada Anak dan Hubungannya dengan Pekerjaan sebagai Pemulung

  • Rawina Winita Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta,10430
  • Muhammad K. Huda Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta,10430
  • Hendry Astuti Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta,10430

Abstrak

Abstrak

Sampah perkotaan biasanya dikumpulkan dari berbagai wilayah kota dan diangkut oleh petugas ke tempat pembuangan akhir (TPA). Tempat pembuangan akhir sampah merupakan wilayah yang secara ekonomis bermakna, sehingga banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari tempat tersebut termasuk anak-anak yang bekerja sebagai pemulung karena alasan ekonomi. Wilayah tersebut biasanya tidak higienis dan merupakan habitat berbagai mikro-organisme termasuk parasit usus yang mudah menginfeksi orang yang berkeja di TPA. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi parasit usus pada anak-anak di TPA Bantar Gebang, Bekasi dan hubungannya dengan pekerjaan mereka sebagai pemulung. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan subyek penelitian berjumlah 74 anak. Data diolah memakai program SPSS 17.0 dengan uji chi square dan Fisher’s exact. Hasil penelitian menunjukkan angka infeksi parasit usus pada anak-anak di TPA Bantar Gebang, Bekasi adalah 83,7% dengan rincian Blastocystis hominis 60,8%, Giardia lamblia 33,8%, Trichuris trichiura 29,7%, Ascaris lumbricoides 5,4% dan Entamoeba histolytica 1,4%. Secara statitik tidak ditemukan hubungan antara jenis pekerjaan anak sebagai pemulung dan infeksi parasit usus (p>0,05). Disisi lain, ditinjau dari segi proporsi, anak yang bekerja sebagai pemulung lebih banyak terinfeksi parasit usus daripada yang tidak terinfeksi.
Kata kunci: parasit usus, pemulung ,anak

Abstract The garbage in urban area are usually collected by the government then send to tempat pembuangan akhir sampah/ TPA or final waste disposal (FWD). The TPA is economically important, many people works there as pemulung or garbage collector including children who works as pemulung due to economic reason. The TPA area usually is a dirty rotten place with the risk of transmission of infectious diseases including intestinal parasitic infection. The aim of this study is to know whether there is any association between the work as pemulung and intestinal parasite infection in children. A cross sectional study on 74 children consisting of 53 children works as pemulug and the rest were not, was conducted in TPA Bantar Gebang Bekasi. The data were analyzed using SPSS version 17.0; chi square and Fisher’s exact test were implemented. The result of the study showed that 83,7% cildren were infected by intestinal parasite. Among the infected children, 60.8%, was infected by Blastocystis hominis, Giardia lamblia 33.8%, Trichuris trichiura 29.7%, Ascaris lumbricoides 5.4% and Entamoeba histolytica 1.4%. In one hand there is no significant association between intestinal parasitic infection and their work as pemulung (p>0,05), but on the other hand the proportion of parasitic infection is much higher among children who work as pemulung compare with non pemulung.
Keywords: intestinal parasite, garbage collector, children

Diterbitkan
2016-10-11
Bagian
Articles