Penggunaan Bacillus thuringiensis israelensis untuk Memberantas Aedes aegypti

  • Darnely Fakultas Biologi Universitas Nasional

Abstrak

Abstrak Untuk memberantas DBD diperlukan upaya pemberantasan dengan biaya murah, tidak mencemari lingkungan, dan bersifat jangka panjang. Dewasa ini telah diproduksi agen biologik yaitu Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) yang toksik untuk larva Diptera tetapi aman bagi manusia dan bersifat jangka panjang sehingga diharapkan dapat digunakan untuk memberantas vektor DBD yaitu Ae. aegypti. Bti adalah bakteri gram positif berbentuk batang yang membentuk spora bersifat entomotoksik sehingga dapat digunakan untuk membunuh serangga khususnya larva nyamuk yaitu Anopheles, Cules, Aedes dan lalat hitam (Simulium). Terdapat dua jenis toksin yaitu Cyt (cytolytic) dan Cry (crystal) yang mampu membentuk pori di saluran cerna serangga sehingga terjadi kebocoran cairan yang berakibat pada kematian larva. Bti diaplikasikan di tempat berkembangbiak nyamuk yang permanen dan airnya tidak mengalir misalnya tempat penampungan air. Untuk memberantas larva Ae. aegypti di lapangan, Bti sebaiknya digunakan dalam bentuk slow release agar efektivitasnya dapat bertahan lama.
Kata kunci: pemberantasan biologik, Bacillus thuringiensis israelensis, vektor, Ae. aegypti

Abstract To control dengue haemorrhagic fever (DHF) it is necessary to apply an effective method. Furthermore, it should not contaminate the environment and has a long term effect. A biological agent namely Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) which is toxic for Diptera larvae has been used. It is safe for humans and has a long term effect to control the DHF vector Ae. aegypti. Bti is a rod-shaped spore-forming gram positive bacteria which is entomotoxic. It could be applied as an agent to eliminate larvae. The especially targets are the Anopheles, Culex, Aedes mosquitoes larvae and black flies (Simulium). There are two types of toxin: CYT (cytolytic) and Cry (crystal). They have the capability to form pores in the insect gut. Then, it causes the fluid leakage, resulting in the larvae death. Bti was applied in the permanent mosquito breeding places in which the water does not flow. For example the water in the container. To control the Ae. Aegypti larvae in the field, Bti should be applied in a slow release form. Therefore, the effectiveness could last longer.
Key words: biologic eradication, Bacillus thuringiensis israelensis, vector, Aedes aegypti

Diterbitkan
2010-12-31