Peranan Pencitraan dalam Deteksi Kelainan Anatomik pada Anak dengan Infeksi Saluran Kemih Atas

  • Rini Andriani Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Abstract

Abstrak Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu infeksi yang sering terjadi pada anak, berkisar 3-5% pada anak perempuan dan 1% pada anak laki-laki. Infeksi pada anak laki-laki sering terjadi pada anak yang tidak disirkumsisi. Penyebab utama ISK adalah bakteri yang berasal dari kolon. Pada anak perempuan terutama disebabkan oleh E. coli diikuti oleh Proteus dan Klebsiella sedangkan pada anak laki-laki penyebab utama adalah E.coli dan Proteus. Manifestasi klinis ISK tergantung pada lokalisasi infeksi dan umur penderita. Perjalanan penyakit dan manifestasi klinis ISK juga berhubungan dengan adanya faktor resiko pada pejamu dan virulensi bakteri. Panduan National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE) memberikan rekomendasi pemeriksaan pencitraan pada anak dengan ISK berdasarkan usia dan jenis ISK. Pemeriksaan pencitraan memegang peranan penting dalam evaluasi anak dengan ISK atas (pielonefritis), ISK kompleks dan ISK berulang untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kelainan anatomi sebagai faktor resiko terjadinya ISK, mendeteksi adanya refluks vesiko ureter (RVU), memprediksi dan mendeteksi adanya parut ginjal setelah episode ISK. Pemeriksaan pencitraan tidak perlu dilakukan secara rutin pada anak dengan ISK simpleks episode pertama. Pemeriksaan USG dapat digunakan sebagai pemeriksaan lini pertama dalam evaluasi anak dengan ISK. Diperlukan adanya panduan penggunaan pemeriksaan pencitraan yang dapat digunakan secara universal, yang efektif dan ekonomis dalam evaluasi anak dengan ISK.
Kata kunci: infeksi saluran kemih, pencitraan kelainan anatomi, anak

Abstract Urinary tract infection (UTI) is one of infections children, 3-5% in girls and 1% in boys. The boys’ infection frequently happened in circumsized boys. The prominent cause of UTI is colon’s bacteria. In girls the UTI due to E.coli, Proteus and Klebsiella. Furthermore, in boys, the UTI caused by E.coli and Proteus. The UTI clinical manifestation depends on the infection localization and the children age. Then, the host risk factor and the bacteria virulence. The NICE recommends that imaging investigation to the children with UTI depending on the age and the type of UTI. The imaging investigation play an important role in the children with upper UTI (pyelonephritis) evaluation , complex UTI and repeated UTI to withdraw the anatomy abnormality as the UTI risk factor. Imaging investigation also plays an important role to detect the existence of refluks vesiko ureter (RVU). Finally, it predicts and detects the existence of kidney scrath after the UTI episode. The imaging investigation doesn’t need to be done routinely to the child with simplex UTI first episode. The USG investigation can be applied as the first level of investigation to evaluate the child with UTI . It is a need to have an imaging investigation guideline which can be applied universally, effectively and economically for the evaluation of children with UTI.
Key words : urinary tract infection, imaging anatomy defect, pediatry.

Published
2010-06-10
How to Cite
Andriani, R. (2010). Peranan Pencitraan dalam Deteksi Kelainan Anatomik pada Anak dengan Infeksi Saluran Kemih Atas. Majalah Kedokteran UKI, 27(2), 84-92. https://doi.org/10.33541/mkvol34iss2pp60