Studi Pendahuluan: Jamur yang Diisolasi dari Debu di Rumah Penampungan Tenaga Kerja Wanita

  • Agus Aulung Departemen Parasitologi FK-UI
  • Nely Jumaliah FMIPA Universtas Islam As-syafi'iyah Jakarta
  • Erna Harfiani Departemen Parasitologi FK-UPN “Veteran” Jakarta
  • Siska Maydianah FMIPA Universtas Islam As-syafi'iyah Jakarta

Abstrak

Abstrak Keberadaan jamur pada debu rumah mengingatkan pada penyakit alergi saluran nafas dan asma bronkial. Telah dilakukan studi pendahuluan beberapa jenis jamur pada debu rumah di penampungan tenaga kerja wanita. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui jenis-jenis jamur pada debu rumah di tempat penampungan tenaga kerja wanita. Penelitian dilakukan pada bulan May 2008 – September 2008. Pemeriksaan debu rumah dilakukan dengan cara menanam debu rumah pada medium sabouroud dekstrosa agar (SDA). Aspergillus merupakan jamur terbanyak pada penelitian ini yaitu sejumlah 3338 koloni (42,32 %). Jamur lain yang ditemukan adalah Candida dan golongan dermatofita. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa di ruangan tanpa AC dan dengan kipas angin paling banyak ditemukan koloni jamur dibandingkan dengan ruangan ber-AC dan tanpa kipas angin dan ruangan tanpa AC dan tanpa kipas angin.
Kata kunci: Aspergillus, candida, dermatofita

Abstract The existence of house dust remind us to the allergic respiratory disease and bronchial asthma. A preliminary report of several fungi isolated from the women labourer boarding house’s dust has been done. The aim of the study was to investigate the fungi type in the dust. The investigation was done from May 2008 to September 2008, by isolating and inoculating the dust on the Sabouraud dextrose agar. Aspergillus colonies was the most founded fungus in the study, consisted of 3338 colonies (42,32%). Candida and dermatophytes were also isolated from the house dust. It could be concluded that in the room without AC and with fan, more fungus colonies founded compared to the rooms with AC and without fan nor rooms without AC and without fan.
Key words: Aspergillus, candida, dermatophyte

Diterbitkan
2010-06-10
Bagian
Articles