Penjeratan dengan Gambaran Bintik Pendarahan Mata pada Korban Hidup

  • Theza E. A. Pellondo’u.P Departemen Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia/ RSU Universitas Kristen Indonesia, Jakarta
  • Sigid K. L. Bhima Bhima Departemen Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/ RSUP Dokter Kariadi, Semarang

Abstract

Abstrak
Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke IGD RS E setelah mengalami penjeratan. Pasien mengaku dijerat
dari arah belakang kanan, mengakibatkan pasien tidak sadarkan diri. Sebelumnya pasien mendapatkan penanganan
darurat di RS S. Hasil pemeriksaan menunjukkan keadaan umum tampak sakit, kesadaran berkabut, tekanan darah
110/70 mmHg, frekuensi nadi 90 per menit dan teratur, frekuensi napas 16 per menit tidak teratur, dan suhu 39O
C. Tampak bintik perdarahan di kelopak mata kanan dan kiri, pipi kanan dan kiri yang meluas sampai ke mata
kiri. Tampak sebuah jejas jerat di leher melingkar tidak penuh, dasar jejas kulit, warna kecoklatan, perabaan kasar,
di sekitar jejas terlihat sedikit memar. Tampak sebuah luka lecet di pergelangan tangan kiri bagian depan, tepi
tidak teratur, batas tidak tegas. Permukaan luka ditutupi oleh serum yang mengering, warna merah kecokelatan dan
perabaan kasar. Pemeriksaan radiologis leher tidak menunjukkan kelainan. Hasil laboratorium darah menunjukkan
golongan darah: O+, hemogblobin: 11,9 g/dL, eritrosit: 4,94 juta/µL, trombosit: 340 ribu/µL, hematokrit: 37,1%,
leukosit: 8430/µL, dengan hitung jenis: eosinofil: 2%, basofil: 0%, netrofil: 51%, limfosit: 39%, monosit: 6%.
pH darah: 7,41, tekanan parsial oksigen: 98 mmHg, tekanan parsial karbondioksida: 39 mmHgm, bikarbonat: 22
mEq/L, base excess: -0,5 mEq/L, dan saturasi oksigen: 95%. Bintik perdarahan di daerah wajah biasa ditemukan
pada korban meninggal yang disebabkan oleh jeratan di leher akibat pecahnya kapiler karena peningkatan tekanan
pembuluh darah. Korban tidak meninggal dan pemeriksaan penunjang menunjukkan hasil yang cenderung normal
kemungkinan besar dikarenakan oleh cepatnya pertolongan yang diterima korban.
Kata kunci: penganiayaan, jeratan, bintik perdarahan

Abstract
A 32 year old female came to ER of E Hospital with history of strangulation. Patient confessed that she was
strangled from rear right, causing the patient to fell unconscious. Prior to arriving at E Hospital the patient has
received emergency medical care in S Hospital. Physical examination indicated that the patient appeared to be in
pain, clouding of consciousness, blood pressure 110/70 mm Hg, pulse 90 beat per minute regular, respiration 16 per
minute irregular, and temperature 39O C. Petechiae was found in right and left palpebrae, right and left cheeks to left
eye. An incomplete strangulation wound was found on the neck, with features base of wound skin, brownish, rough,
and some bruises on the perimeter of the wound. A laceration was found on front side of left wrist, with irregular
edge, undefined border. Wound was covered in dried serum, brown-reddish in colour and rough to the touch. Neck
radiology examination showed no anomalies. Haematology examination showed blood type O+, haemoglobin 11,9
g/dL, erythrocyte 4,94 milionl/µL, thrombocyte 340 thousand/µL, haematocrit 37,1%, leucocyte 8430/µL, with
differential blood count as follows: eosinophile 2%, basophile 0%, neutrophile 51%, lymphocite 39%, monocyte
6%. Blood pH 7,41, oxygen partial pressure 98 mmHg, carbondioxide partial pressure 39 mmHgm, bicarbonate 22
mEq/L, base excess -0,5 mEq/L, and oxygen saturation 95%. Facial petechiae commonly found on victim dead
from neck strangulation caused by capillary burst due to increased blood vessel pressure. Patient, however, did not die and examinations showed rather normal results most likely because she had received proper and immediate
medical care.
Keywords: assault, strangulation, petechiae

Published
2020-11-06
How to Cite
Pellondo’u.P, T. E. A., & Bhima, S. K. L. B. (2020). Penjeratan dengan Gambaran Bintik Pendarahan Mata pada Korban Hidup. Majalah Kedokteran UKI, 35(3), 121-127. https://doi.org/10.33541/mkvol34iss2pp60