Kandung Kemih Neurogenik pada Anak: Etiologi, Diagnosis dan Tata Laksana

  • Rhyno Febriyanto Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM
  • Bernadetha Nadeak Departemen Anatomi-Histologi, Fakultas Kedokteran UKI Jakarta
  • Sudung O. Pardede Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM

Abstract

Abstrak Kandung kemih neurogenik adalah disfungsi kandung kemih karena kerusakan atau penyakit pada sistem saraf pusat ataupun sistem saraf perifer. Sebagian besar penyebab kandung kemih neurogenik pada anak merupakan kelainan kongenital dan sisanya merupakan kelainan didapat. Spina bifida atau mielodisplasia merupakan penyebab tersering kandung kemih neurogenik pada anak dan 90% di antaranya berupa mielomeningokel. Kandung kemih neurogenik sering ditandai dengan inkontinensia urin.Tata laksana yang cepat dan tepat dapat mencegah kerusakan ginjal. Langkah awal tata laksana kandung kemih neurogenik adalah menegakkan diagnosis dengan anamnesis dan pemeriksaan fisis yang cermat. Apabila terdapat kecurigaan kandung kemih neurogenik, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan ultrasonografi. Pemeriksaan pencitraan lain seperti miksio-sistouretrografi dilakukan atas indikasi. Pemeriksaan urodinamik dilakukan untuk menilai fungsi kandung kemih yaitu fungsi pengisian dan pengosongan. Penanganan yang adekuat meliputi pengosongan kandung kemih dengan baik, penurunan tekanan intravesika, pencegahan infeksi saluran kemih, serta tata laksana inkontinensia. Terdapat beberapa modalitas tata laksana kandung kemih neurogenik seperti medikamentosa dan tindakan urologik antara lain clean intermittent catheterization (CIC), sistoplastik, atau pemasangan sfingter artifisial.
Kata kunci: kandung kemih neurogenik, urodinamik, clean intermitten cathetetrization

Abstract Neurogenic bladder is a dysfunction caused by damage or disease of either central nervous or peripheral nervous system. The most common causes of neurogenic bladder in children are congenital disorders while the others are acquired disorders. Spina bifida or myelodysplasia is the most common congenital cause of neurogenic bladder in children and 90% are in the form of myelomeningocele. Neurogenic bladder is often manifested by urinary incontinence. Prompt and precise management may prevent kidney damage. The initial step in managing neurogenic bladder is establishing diagnosis by careful history taking and physical examination. Once suspicion of neurogenic bladder presents, the next step is to perform laboratory examination and ultrasonography. Other imaging examinations, such as micturating cystourethrography, are performed by the indication. Urodynamic study is performed to evaluate filling and voiding function of the bladder. Adequate treatment includes bladder voiding, intravesical pressure reduction, urinary tract infection prevention, and also management of incontinence. There are several modalities of neurogenic bladder treatment such as medications and urologic interventions including clean intermittent catheterization (CIC), cystoplasty, or artificial urinary sphincter implantation.
Keywords: neurogenic bladder, urodynamic, clean intermitten catheterization

Published
2012-12-31
How to Cite
Febriyanto, R., Nadeak, B., & O. Pardede, S. (2012). Kandung Kemih Neurogenik pada Anak: Etiologi, Diagnosis dan Tata Laksana. Majalah Kedokteran UKI, 28(4), 172 - 181. https://doi.org/10.33541/mkvol34iss2pp60