Titanium Bone-Screw : Alternatif Fiksasi Intermaksilar pada Fraktur Mandibula Sederhana

  • Sri Rahayu Departemen Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran UKI

Abstract

Abstrak Fraktur mandibula sederhana umumnya dirawat dalam jangka waktu singkat dengan reduksi tertutup menggunakan fiksasi intermaksilar (maksilo-mandibular) memakai dua arch-bar dengan banyak kawat stainless steel. Tindakan tersebut makan waktu dan tidak nyaman bagi pasien. Selain itu, juga mengandung resiko tertusuk kawat baik bagi pasien maupun operatornya yang dapat berakibat infeksi. Saat ini ada inovasi desain fiksasi intermaksilar yang lebih sederhana, menggunakan screw pada korteks tulang, terbuat dari campuran titanium yang dapat diterima tubuh. Alat tersebut memberikan banyak keuntungan dibanding dengan stainless steel arch-bar yang selama ini telah digunakan secara luas. Secara estetis titanium bone-screw lebih baik, lebih higienis dan lebih nyaman bagi pasien, dan waktu yang diperlukan untuk pemasangan jauh lebih cepat. Tidak ada kemungkinan tertusuk pada mukosa, sarung tangan dan kulit sehingga tidak ada kemungkinan komplikasi infeksi. Pengangkatan screw juga lebih mudah dan berlangsung singkat. Dilaporkan dua kasus fraktur mandibula sederhana, yang dirawat dengan bone-screw titanium untuk fiksasi intermaksilar. Kedua pasien menunjukkan perkembangan memuaskan, dengan oklusi stabil dan penyembuhan fraktur adekuat. Titanium bone-screw merupakan metode yang aman dan dapat diandalkan untuk menghasilkan fiksasi yang mantap, walaupun ada potensi cedera pada gigi dan syaraf bila pemasangan tidak cermat.
Kata kunci: fraktur mandibula, fiksasi intermaksilar, oklusi, fungsi mastikasi

Abstract Simple mandibular fractures can be conservatively treated in short-term duration by intermaxillary (maxillomandibular) fixation using two stainless steel arch-bars and lots of stainless steel wires. This procedure is timeconsuming, uncomfortable, and with significant risk of infection, for both patient and surgeon. A simplified intermaxillary fixation was designed using a cortical bone screw, made of titanium-alloy that biologically inert. It carries many advantages over widely used stainless steel arch-bars, which has a better appearance esthetically, and easier oral hygiene maintenance. In addition, it is more comfortable for the patient, gives advantage for the doctor because of markedly reduced time of placement and removal of the screws is easy and quicker. This paper reported two cases of simple (minimally displaced) mandibular fractures. The fractures had been treated by titanium bonescrews instead of stainless steel arch-bars. Satisfactory results were obtained in both patients, resulted in stable occlusion and adequate fracture healing. This approach seems to be a safe and reliable method of achieving secure mandibular fixation.
Keywords: mandibular fracture, intermaxillary fixation, occlusion, titanium bone-screw.

Published
2012-07-01
How to Cite
Rahayu, S. (2012). Titanium Bone-Screw : Alternatif Fiksasi Intermaksilar pada Fraktur Mandibula Sederhana. Majalah Kedokteran UKI, 28(2), 69 - 79. https://doi.org/10.33541/mkvol34iss2pp60