@article{Arodes_Hasudungan_2023, title={Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Teh Hijau dan Teh Hitam (Camellia sinensis) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus}, volume={36}, url={http://ejournal.uki.ac.id/index.php/mk/article/view/4828}, DOI={10.33541/mk.v36i3.4828}, abstractNote={<p>Abstrak<br>Resistensi mikroba terhadap antibiotik klasik dan perkembangannya yang cepat telah menimbulkan perhatian <br>serius dalam pengobatan penyakit menular. Baru-baru ini, banyak penelitian diarahkan untuk menemukan solusi <br>yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini. Fitokimia telah mengerahkan aktivitas antibakteri potensial <br>terhadap patogen sensitif dan resisten melalui mekanisme aksi yang berbeda. Beberapa tanaman berpotensi untuk <br>dikembangkan sebagai pengobatan infeksi bakteri S. aureus. Salah satunya termasuk tanaman dari genus Camellia <br>sinensis yaitu teh hijau dan teh hitam. Teh yang mengandung berbagai senyawa antara lain katekin polifenol, saponin, <br>alkaloid, tannin bersifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri dari ekstrak <br>methanol teh hijau dan teh hitam dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus menggunakan dengan metode <br>difusi cakram Kirby Baurer. Konsentrasi setiap perlakuan ekstrak teh hijau mempengaruhi diameter zona hambat <br>bakteri. Diameter antar perlakuan menunjukkan bahwa diameter zona hambat dari kontrol positif gentamisin lebih <br>tinggi yaitu 26,67 mm dibandingkan dengan perlakuan ekstrak teh hijau dan teh hitam. Konsentrasi ekstrak 100 <br>mg/ml memiliki zona hambat sebesar 16 mm pada teh hijau, sedangkan pada pada teh hitam sebesar 20 mm. <br>Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan ekstrak teh hijau dan teh hitam efektif menghambat pertumbuhan <br>bakteri S. aureus. <br>Kata kunci: Staphylococcus aureus, Camellia sinensis, teh hijau, teh hitam, aktivitas antibakteri.</p> <p>Abstract<br>Microbial resistance to classical antibiotics and their rapid development have given rise to serious attention in <br>the treatment of infectious diseases. Recently, a lot of research has been directed towards finding a promising <br>solution to this problem. Phytochemicals have exerted potential antibacterial activity against sensitive and resistant <br>pathogens through different mechanisms of action. Several plants have the potential to be developed as a treatment <br>for S. aureus bacterial infection. One of them includes plants from the genus Camellia sinensis, namely green tea <br>and black tea. Tea which contains various compounds including polyphenol catechins, saponins, alkaloids, and <br>tannins are antibacterial. This study aims to determine the antibacterial effectiveness of methanol extract of green <br>tea and black tea in inhibiting the growth of S. aureus bacteria using the Kirby baurer disk diffusion method. The <br>concentration of each green tea extract treatment affected the diameter of the bacterial inhibition zone. The diameter <br>between treatments showed that the diameter of the inhibition zone of the gentamicin positive control was 26.67 mm <br>higher than that of the green tea and black tea extracts. The extract concentration of 100 mg/ml had an inhibitory <br>zone of 16 mm in green tea, while in black tea it was 20 mm. Based on these data, it can be concluded that green tea <br>and black tea extracts are effective in inhibiting the growth of S. aureus bacteria.<br>Keywords: Staphylococcus aureus, Camellia sinensis, green tea, black tea, antibacterial activity</p&gt;}, number={3}, journal={Majalah Kedokteran UKI}, author={Arodes, Evy S. and Hasudungan, Ivan A.}, year={2023}, month={May}, pages={94 - 98} }