@article{Simatupang_2012, title={Pedoman WHO tentang Penulisan Resep yang Baik sebagai Bagian Penggunaan Obat yang Rasional}, volume={28}, url={http://ejournal.uki.ac.id/index.php/mk/article/view/1712}, DOI={10.33541/mkvol34iss2pp60}, abstractNote={<p>Abstrak<br>Peresepan obat biasanya merupakan langkah terakhir dalam konsultasi pasien dan dokter. Obat yang diresepkan oleh dokter harus memenuhi kriteria peresepan obat yang rasional. Peresepan obat yang rasional memenuhi langkah proses pengambilan keputusan yang logis mulai dari pengumpulan data pasien melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium atau penunjang lainnya. Dari situ dokter akan membuat hipotesis atau diagnosis kerja yang selanjutnya akan menuntun dia untuk menentukan langkah terapi yang diambil termasuk obat-obat yang akan diberikan ke pasien. Algoritma ini, sayangnya tidak selalu terjadi dengan baik, sehingga terjadilah peresepan obat yang irasional. Penyebab hal ini multifaktor a.l. faktor dokter, faktor pasien dan juga faktor-faktor yang lebih tinggi misalnya aturan dan sistem pelayanan kesehatan yang tersedia di suatu wilayah atau negara. Atas latar belakang ini, World Health Organization (WHO) sejak tahun 90an telah memperkenalkan sistem pembelajaran yang dikembangkan terutama untuk mahasiswa kedokteran yaitu Guide to Good Prescribing. Makalah ini mendiskusikan latar-belakang dan isi metode Guide to Good Prescribing.<br>Kata kunci: peresepan rasional, pendidikan kedokteran, farmakoterapi.</p> <p>&nbsp;</p> <p>WHO-Guide to Good Prescribing as Part of Rational Drug Use<br>Abstract<br>Prescription is usually the last step on patient-doctor consultation setting. Prescription writing must fulfill a rational prescription’s writing criteria. A rational prescription starts with collecting patients’ data through anamnesis, physical and laboratory examinations, and other additional assessments. Afterwards, the doctor will construct a hypothesis or working diagnosis which guides him/her select the therapeutic options including medicines that should be given to the patient. This algorithm, unfortunately, has not been always followed which brings to irrational prescribing. The underlying causes of the irrational prescribing are multifactorial, among others: doctor’s factors, patient’s factors or even comes from higher levels such as regulation and health service system available at the given district or country. Since 90s WHO has been introducing a Guide to Good Prescribing concept aimed for medical students. This article discusses the background and content of the Good Guide to Prescribing.<br>Keywords: rational prescribing, medical education, pharmacotherapy</p&gt;}, number={1}, journal={Majalah Kedokteran UKI}, author={Simatupang, Abraham}, year={2012}, month={Jan.}, pages={26-38} }