Terapi Hidroksiklorokuin pada Anak dengan Nefritis Lupus
Abstract
Abstrak
Sebanyak 50-70% anak dengan lupus eritomatosus sistemik (LES) mengalami keterlibatan ginjal yang dikenal dengan nefritis lupus. Dari jumlah tersebut, 10-30% di antaranya berlanjut menjadi penyakit ginjal stadium terminal, yang menyebabkan meningkatnya komorbiditas dan mortalitas anak dengan LES sehingga kondisi ini harus diterapi secara agresif. American College of Rheumatology (ACR) dan European League against Rheumatism (EULAR), serta Kidney Disease Improving Global Outcomes (KDIGO) telah merekomendasikan pemberian hidroksiklorokuin sebagai terapi ajuvan pada nefritis lupus untuk menghambat progresivitas penyakit ginjal melalui efek imunomodulator, anti inflamasi dan anti trombotik, dengan memperhatikan indikasi dan pantauan terhadap efek toksik yang mungkin terjadi. Penggunaan hidroksiklorokuin pada anak masih kontroversi, namun didapatkan luaran yang cukup memuaskan pada etnis tertentu dengan usia >16 tahun. Data mengenai penggunaan hidroksiklorokuin pada populasi Asia masih sangat terbatas.
Kata kunci: hidroksiklorokuin, anak, nefritis lupus.
Abstract
There are about 50-70% children with systemic lupus erythematosus (SLE) suffer from renal involvement named by lupus nephritis, in which 10-30% progress to become end stage chronic kidney disease. It increases the comorbidity and mortality rate, which means that aggressive treatment is crucially needed. Administration of oral hydroxychloroqiune has been recommended by the American College of Rheumatology (ACR), the European League Against Rheumatism (EULAR), and the Kidney Disease Improving Global Outcomes (KDIGO) as adjuvant therapy in lupus nephritis to delay the progression of renal disease through immonumodulatory, anti-inflammatory dan anti-trombotic effects. Despite of controversional use, hydroxychloroquine has a good outcome in specific ethnics population in children aged > 16 years, while data in Asia is still restricted.
Key words: hydroxychloroquine, pediatric, lupus nephritis
- View 2254 times Download 2254 times PDF (Bahasa Indonesia)