FRAMBUSIA : INFEKSI TROPIS TERABAIKAN, DIAGNOSIS SERTA TATALAKSANANYA

  • Mildi Felicia Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia / Rumah Sakit Umum UKI, Jakarta
  • Beto Suhartono Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia / Rumah Sakit Umum UKI, Jakarta

Abstract

Frambusia merupakan penyakit purbakala yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan karena masih terdapat daerah endemis di beberapa negara temasuk Indonesia. Frambusia adalah penyakit menular melalui kontak kulit dengan kulit dari seseorang penderita yang memiliki luka (lesi aktif) terhadap orang lain yang sehat. Bakteri Treponema pallidum subspecies pertenue merupakan agen penyebab penyakit ini. World Health Organization telah menetapkan frambusia sebagai salah satu penyakit infeksi tropis terabaikan yang ditargetkan mencapai eradikasi pada tahun 2020. Sama seperti penyakit lain yang disebabkan oleh infeksi Treponema, frambusia memiliki beberapa fase klinis perjalanan penyakit mulai dari manifestasi ringan pada kulit sampai menyebabkan kecacatan fisik permanen pada penderitannya. Diagnosis frambusia ditegakkan melalui tanda klinis dan pemeriksaan penunjang serologis. Saat ini tata laksana frambusia difokuskan melalui usaha pencapaian eradikasi. Pemberian azitromisin massal kepada seluruh masyarakat di daerah endemis merupakan tata laksana utama frambusia. Kegiatan survailans berupa pemantauan hasil pengobatan serta penemuan dan pengobatan kasus secara aktif maupun pasif juga dilakukan setelah pemberian obat masal dilakukan, untuk memastikan upaya pencapaian eradikasi dapat tercapai.

Kata kunci:, Treponema pallidum subspecies pertenue, lesi kulit, eradikasi, azitromisin.

Frambusia is one of the ancient disease which is still one of health problem that has not been resolved because there are still endemic in many countries including Indonesia. Frambusia is a contagious disease that was transmitted through skin-to-skin contact from a person with a wound (active lesion) to another healthy person. Treponema pallidum subspecies pertenue, is a causative agent for this disease. WHO has choosen frambusia as a neglected tropical infectious diseases who will be targeted to achieve eradication in 2020. Just like other diseases caused by Treponema infection, frambusia has several clinical phases from mild manifestations on the skin to permanent physical disability in patients. The diagnosis of frambusia is confirmed by finding clinical signs accompanied by serological investigations. Management of frambusia was focused to eradicate itself. Azithromycin was given to all people with frambusia in endemic areas and become the best one of management frambusia. Surveillance activities in the form of monitoring the results of treatment as well as active and passive case finding and treatment were also carried out after the mass drug administration was carried out, to ensure efforts to achieve eradication could be achieved.

Keywords: Treponema pallidum subspecies ertenue,Skin lession, eradication, azithromycin

Published
2024-03-21
How to Cite
Felicia, M., & Suhartono, B. (2024). FRAMBUSIA : INFEKSI TROPIS TERABAIKAN, DIAGNOSIS SERTA TATALAKSANANYA. Majalah Kedokteran UKI, 37(3), 88-95. https://doi.org/10.33541/mk.v37i3.2425