Gangguan Gastrointestinal pada Anak dengan Gagal Ginjal Stadium Akhir
Abstract
Abstrak
Gangguan gastrointestinal merupakan gejala yang sering ditemukan pada pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir. Lesi mukosa, gangguan motilitas dan gangguan keseimbangan hormon polipeptida merupakan faktor penting pada gangguan gastrointestinal. Peningkatan insidens infeksi Helicobacter pylori pada pasien gagal ginjal stadium akhir masih menjadi perdebatan. Lesi mukosa (gastritis, duodenitis, ulkus peptikum) dapat ditemukan pada pasien, baik simtomatik maupun asimtomatik. Hal itu menekankan perlunya evaluasi saluran gastrointestinal sebelum dilakukan transplantasi ginjal untuk mencegah komplikasi pasca transplantasi. Pemberian obat prokinetik untuk mengatasi gangguan motilitas pada gagal ginjal stadium akhir masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Antagonis reseptor H2 atau inhibitor pompa proton dapat diberikan pada ulkus peptikum.
Kata kunci: penyakit ginjal kronik, gangguan saluran cerna, gagal ginjal stadium akhir
Abstract
Gastrointestinal symptoms are commonly found in patients with end stage renal disease (ESRD). Factors contributing to gastrointestinal symptoms are mucosal lesion, dismotility, and the imbalance of polypeptide hormones. The increased incidence of Helicobacter pylori infection in patients with ESRD is still debated. Mucosal lesions (gastritis, duodenitis, peptic ulcer) can be found in either symptomatic or asymptomatic patients. It emphasizes the importance of evaluating the gastrointestinal tract before conducting renal transplantation in order to prevent its complication. Further study to evaluate the use of prokinetic drugs in patients with gastrointestinal dismotility are still needed. H2 receptor antagonist or proton pump inhibitor can be given to patients with peptic ulcer.
Key words: chronic kidney disease, gastrointestinal disorders, end stage renal disease
- View 1842 times Download 1842 times pdf