Analisis Ketahanan Energi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Metode Landfill dan Thermal di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang
Abstrak
Masalah yang dihadapi kota Jakarta sekarang ini adalah semakin bertambahnya volume sampah yaitu mencapai 7000 ton perhari yang dikirim ke TPST Bantar Gebang yang sekarang ini tidak tertangani dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) metode Landfill dan Thermaldi TPST Bantar Gebang dari sudut pandang Ketahanan Energi dengan pengukuran Energy Supply Security Index(ESSI) menggunakan 4 dimensi dan 5 indikator pendekatan yaitu :Availability (Indikator :Working hour per tahun ),Accessability (Indikator : Akses teknologi),Affordability(Indikator: Biaya pembangkitan per kWh) dan Acceptability(Indikator : Avoided CO2Emission kg per MWh dan prosentase pengurangan volume sampah per hari). Hasil analisis ketahanan energi didapatkan : aspek availability dengan indikator working hour per tahun : PLTSa Landfill= 0.95, PLTSa Thermal= 0.98; aspek accessability dengan indikator kemudahan akses teknologi : PLTSa Landfill = 0.74, PLTSa Thermal = 0.58; aspek affordability dengan indikator biaya pembangkitan energi listrik: PLTSa Landfill = 0.99, PLTSa Thermal= 0.83; aspek accessability dengan dua indikator, yaitu avoided (CO2)emission : PLTSa Landfill = 1.0, PLTSa Thermal = 0.14, dan prosentase pengurangan sampah : PLTSa Landfill = 0.50, PLTSa Thermal = 0.85.
- View 893 times Download 893 times View (English)