@article{Martono_Neolaka_2014, title={PELAKSANAAN HOME SCHOOLING SETINGKAT SEKOLAH DASAR STUDI DI KECAMATAN PENJARINGAN JAKARTA UTARA}, volume={3}, url={http://ejournal.uki.ac.id/index.php/jmp/article/view/homeschooling%3B%20pelaksanaan%3B%20pembinaan%20karakter%3B%20Sekolah%20Dasar}, abstractNote={<p>Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara holistik dan praktis kondisi riil pelaksanaan homeschooling setingkat sekolah dasar di kecamatan Penjaringan Jakarta Utara. Subfokus penelitian adalah: regulasi pemerintah dan peran Kemendikbud, bentuk institusi, profil keluarga dan siswa, dan pemahaman masyarakat pada homeschooling. Waktu penelitian bulan Mei sampai Juli 2013. Terdapat tiga institusi homeschooling, yakni: Wesley Pelita Bangsa School di Pluit, Cherish International Academy di Muara Karang dan Hope for Generations di Pantai Indah Kapuk. Ketiganya memiliki izin operasional sebagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dengan wawancara pada orang tua, siswa homeschooling, kepala seksi pendidikan nonformal/informal, tim Kasudin PNFI Penjaringan, pengelola institusi homeschooling, kepala sekolah/wakil dan masyarakat sekitar.<br>Temuan penelitian adalah pelaksanaan institusi homeschooling di Kecamatan Penjaringan memiliki regulasi, struktur organisasi, dan rencana kerja seperti layaknya yayasan/perusahaan. Siswa homeschooling merasakan suasana kekeluargaan di sekolah. Kurikulumnya adalah SOT dan mengutamakan pendidikan karakter. Keluarga yang memilih program homeschooling bagi anaknya menyukai sekolah yang fokus pada nilai pembinaan karakter dan beban belajar yang ringan. Masyarakat belum memahami konsep homeschooling. <br>Kesimpulannya adalah pendidikan homeshooling yang dilaksanakan di Kecamatan Penjaringan, memenuhi peraturan perundangan, diketahui pemerintah atau Kemendikbud, pengelolaan institusi berbeda dengan pendidikan formal, bersifat lebih fleksibel baik dalam bentuk maupun komunikasi dengan orang tua dan pihak terkait. Komunikasi internal institusi bersifat luwes dan tidak seformal institusi formal. Profil keluarga yang memilih program homeschooling adalah yang menginginkan pendidikan karakter dan beban belajar yang tidak berlebihan pada anak. Siswa menyukai homeschooling karena mereka tidak terlalu banyak<br>PR, waktu bermain dan rekreasi yang cukup, menyukai suasana sekolah yang akrab. Pemahaman masyarakat mengenai homeschooling masih kurang. Sekolah swasta tidak ada masalah dalam menerima siswa homeschooling yang akan pindah ke jalur formal, dan dari catatan ketiga institusi tidak ada anak yang turun kelas ketika pindah ke institusi formal.<br><strong>Kata kunci</strong> : homeschooling, pelaksanaan, pembinaan karakter, Sekolah Dasar</p&gt;}, number={1}, journal={Jurnal Manajemen Pendidikan}, author={Martono, Jenti and Neolaka, Amos}, year={2014}, month={Jan.}, pages={1-13} }