PEMBENTUKAN PLA ROCKET FORCE SEBAGAI UPAYA TIONGKOK DALAM PENGAMANAN KEPENTINGAN NASIONAL
Abstract
President Xi Jinping carried out a military reorganization carried out in 2015. The reorganization included forming the PLA Rocket Force as a new dimension tasked with handling missile weapons, both conventional and nuclear. This article uses offensive-defensive theory in analyzing the formation of PLARF as an effort to secure national interests. Furthermore, this article will explain why China formed PLARF and prefers to develop these missile weapons through offensive-defensive theory variables. Thus it can be said that the factor of weaponry technology plays a dominant role in the formation of PLARF.
Keyword : PLARF, China, Offense-Defense
Abstrak
Presiden Xi Jinping melakukan reorganisasi militer pada tahun 2015. Reorganisasi tersebut diantaranya mengubah PLA Second Altilery Corps (PLASAC) menjadi PLA Rocket Force (PLARF) sebagai matra baru yang sejajar dengan matra liannya serta memiliki tugas untuk menangani persenjataan misil, konvensional maupun nuklir. PLARF dilengkapi persenjataan rudal dengan berbagai jelajah. Pengembangan teknologi persenjataan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan PLARF. Secara geografis, PLARF diperlukan untuk melindungi wilayah territorial Tiongkok. Presiden Xi Jinping menggambarkan PLARF sebagai inti kekuatan deterrence strategis Tiongkok, yang diperlihatkan melalui parade militer secara besar. PLARF juga disiapkan untuk melakukan operasi gabungan, serta adanya kontrol CMC terhadap PLARF memberikan kewenangan yang unik .Artikel ini menggunakan teori ofensif-defensif dalam menganalisis reorganisasi militer yang dilakukan Tiongkok. Selanjutnya, artikel ini akan menjelaskan mengapa Tiongkok membentuk PLARF serta lebih memilih mengembangkan persenjataan misil tersebut melalui variabel teori ofensif-defensif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa faktor teknologi persenjataan memegang peran dominan dalam pembentukan PLARF.
Kata kunci : PLARF,Tiongkok, Ofensif-Defensif
- View 964 times Download 964 times PDF