POLITIK SEKURITISASI KONTRA-TERORISME GLOBAL AUSTRALIA PASCA 9/11 HINGGA TERPILIHNYA KEMBALI PERDANA MENTERI HOWARD
Abstract
Abstact
Prime Minister Howard as a dominant actor in Australia’s securitization process of counterterrorism post 9/11. The securitization then resulting activation of Article IV of ANZUS alliance treaty. This study utilizes securitization framework through speech act conducted by Prime Minister Howard. It argues that speech act carried out by Prime Minister Howard in some occasions by speech in Australian Embassy in The United States, at the cabinet meetings, and parliament hearings. As the result, the process of securitization obtained a legitimacy for extraordinary measures in form of military support on global terrorisme eradication campaign. This study using kualtitative methods with data limits since 9/11 and Prime Minister Howard reelection in 2001.
Keywords: Securitization, Terrorism, ANZUS, Afghanistan Invasion.
Abstrak
Perdana Menteri Howard sebagai aktor dominan dalam proses sekuritisasi kontra-terorisme Australia pasca 9/11. Sekuritisasi tersebut kemudian menghasilkan aktifasi Pasal IV perjanjian aliansi ANZUS. Kajian ini menggunakan kerangka sekurtisasi melalui speech act yang dilakukan oleh Perdana Menteri Howard. Kajian ini berpendapat bahwa proses sekuritisasi melalui speech act yang dilakukan dalam beberapa kesempatan pidatonya di Kedutaan Australia di Amerika Serikat, pada rapat kabinet khusus dan pada debat bersama parlemen. Pada akhirnya berhasil memperoleh legitimasi untuk dilakukannya tindakan luar biasa atau extraordinary measures dalam bentuk dukungan militer pada invasi Afghanistan untuk pemberantasan jaringan terorisme global. Kajian dibahas menggunakan metode kualitatif yang membatasi data sejak 9/11 hingga terpilihnya kembali Perdana Menteri Howard pada pemilu 2001.
Kata Kunci: Sekuritisasi, Terorisme, ANZUS, Invasi Afghanistan.
- View 1626 times Download 1626 times PDF