EKSISTENSI JEPANG DAN TIONGKOK DALAM GEOPOLITIK ENERGI DI ASIA TENGAH
Abstract
Abstract
In addition to its existence stretching along Silk Road between Europe and East Asia which later made it the
heart of Euroasia, the Central Asia region is also a region rich in energy resources, specifically oil and natural
gas. These two factors then brought the region of Central Asia to develop into the second largest oil and gas
producing region in the world, after the Middle East. This makes the Central Asian region as an arena as well as
a battle theater for energy interests between western countries, Russia, China, Japan, South Asian countries and
the Middle East. Japan and China particulary, in the past decade began to show their interest and concentration
in this region. This can be seen through the establishment of the 2004 Central Asia Plus Japan Dialogue and the
2006 Official Development Assistance (ODA) by Japan. Do not want to fall behind, in 2013 through its
President, Xi Jinping, China building the cooperation with the Central Asia through the One Belt One Road
(OBOR) initiative. The purpose of this paper is to explain how the existence of Japan and China and their
influence in the dynamics of geopolitical energy in the Central Asian region. To complete this paper, the author
used qualitative research methods. From this paper, it was found that the existence of Japan and China had
positive impact on the dynamics of energy geopolitics in the Central Asia region.
Keywords: Geopolitical energy, oil, natural gas, Japan, China, Central Asia.
Abstrak
Selain keberadaannya yang terbentang di sepanjang Silk Road antara Eropa dan Asia Timur sehingga
menjadikannya jantung dari Euroasia, Asia Tengah juga merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya energi
terutama minyak dan gas alam serta penghasil terbesar kedua di dunia setelah Timur Tengah. Hal ini membuat
kawasan Asia Tengah sebagai arena sekaligus teater pertempuran kepentingan energi antara negara-negara barat,
Rusia, Tiongkok, Jepang, negara-negara Asia Selatan dan Timur Tengah. Jepang dan Tiongkok secara khusus
dalam dekade terakhir mulai menunjukan minat dan konsentrasinya pada kawasan ini. Terbukti melalui
pembentukan Central Asia Plus Japan Dialogue tahun 2004 dan Official Development Assistance (ODA) tahun
2006 oleh Jepang. Tidak ingin ketinggalan pada tahun 2013 melalui Presidennya, Xi Jinping, Tiongkok
membangun kerjasama melalui inisiatif One Belt One Road (OBOR). Adapun tujun dari tulisan ini adalah untuk
menjelaskan bagaimana eksistensi dan pengaruh dari keberadaan Jepang dan Tiongkok dalam dinamika
geopolitik energi di kawasan Asia Tengah. Dalam menyelesaikan tulisan ini, penulis menggunakan metode
penelitian kualitatif. Dari tulisan ini didapatkan bahwa keberadaan Jepang dan Tiongkok cukup memberikan
pengaruh positif bagi dinamika geopolitik energi di kawasan Asia Tengah.
Kata Kunci: Geopolitik energi, minyak bumi, gas alam, Jepang, Tiongkok, Asia Tengah
- View 1907 times Download 1907 times PDF