Kehamilan Tidak Diinginkan Remaja, Potret Pergaulan Pelajar di Kota Bandung

  • Sipin Putra Universitas Kristen Indonesia
Keywords: Unwanted Pregnancy, Student, Trend, Existence

Abstract

This article describes about unwanted pregnancies student Bandung, West Java. This study describes the dating behavior of adolescents that causes unwanted pregnancies. Unwanted pregnancy in adolescents is a phenomenon that occurs in the life student. This condition illustrates that many teenager do not want births as a result of unwanted pregnancies. Free sex of teenagers (students) as usual at Bandung. The social environment and lack of knowledge about reproductive health are the causes of many teenagers going the wrong way in dating. Pregnancy is unwanted as a result of dating that violates religious norms. The assumption that teenagers have to dating eventually leads to sexual activity which is a must in dating. The trend of dating is carried out by student at the junior high school. The trend of dating has resulted in many student undergoing promiscuity for existence and being accepted in their social life. Existence is important for student so that friendship with peers is maintained. The unwanted pregnancy of this student was the result of coercion of promiscuity in dating. Student are not ready to become mothers and hampered to having a brighter future.

References

Abma JC, et al. (2010). Teenagers in the United States: sexual activity, contraceptive use, and childbearing. National Survey of Family Growth 2006−2008: Vital and Health Statistics.
Alam Setya Bhakti. (2011). Profil Akses Kasus Mitra Citra Remaja Bandung. Data Divisi Konseling Mitra Citra Remaja: PKBI Jawa Barat.
Badan Litbang Kesehatan. (2014). Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Brewer, John D. (2000). Ethnography, in Understanding Social Research, series. Philadelphia.
Departemen Kesehatan. (2008). Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan. (2008). Penyediaan Fasilitatif Program Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan. (2008). Panduan Supervisi Fasilitatif PKPR tingkat Puskesmas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Egy Pratama, Sri HY, Eva Supriatin. (2014). Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Pendidikan Seks Dengan Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Di Sma Z Kota Bandung. Jurnal Ilmu Keperawatan.Vol.II, No.2.
Elfenbein DS, Felice ME. (2011). Adolescent pregnancy: Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF. Philadelphia: Saunders Elsevier.
G.A. Dien. (2007). Faktor faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Murid SMU Negeri di Kota Padang Tahun 2007. www.jurnalkesmas.com
Guttmacher Institute. (2011). Reproductive Choices for Asian Adolescents: A Focus on Contraceptive Behavior. www.guttmacher.org/pubs/journals
Hardjasaputra, A. Sobana. (2002). Sejarah Kota Bandung. Bandung: Pemkot Bandung.
Hammersley and Atkinson. (2007). Ethnography, Principles and Practice. New York.Routledge.
Imron, Ali. (2012). Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: Ar−ruzz.
Juju, Masunah. (2011). Profil Pendidikan, Kesehatan dan Sosial Remaja Kota Bandung; Masalah dan Solusinya, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Pendidikan Indonesia, Policy Brief disampaikan pada acara Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Kependudukan. BKKBN di Hotel Horison Bekasi.
Kohler PK, Manhart LE, Lafferty WE. (2008). Abstinence only and comprehensive sex education and the initiation of sexual activity and teen pregnancy. Adolesc Health.
Kunto, Haryoto. (1998). Wajah Bandoeng Tempo Doeloe. Bandung: Granesia.
Kusmiran, Eny. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.
Lubis, Nina Herlina. (1998). Kehidupan Kaum Menak Priangan 1800−1942. Bandung: Pusat Kebudayaan Sunda.
Muzdalifah, Eva. (2008). Skripsi: Hubungan antara kegagalan kontrasepsi dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan (KTD) pada wanita pernah kawin usia 15−49 tahun di Indonesia (analisis data SDKI 2002−2003). http://www.lontar.ui.ac.id
Notoadmojo, S. (2009). Pendidikan dan Perilaku kesehatan. Jakarta: EGC.
Nurjanah, Siti. (2011). Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD). agupenarembang.
Suganda Heri. (2014). Kisah Para Preanger Planters. Jakarta: Kompas Gramedia. Taufik dan Racmah, Nisa. (2005). Seksualitas Remaja:Perbedaan Seksualitas antara Remaja yang Tidak Melakukan Hubungan Seksual dan Remaja yang Melakukan Hubungan Seksual. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 6, No. 2, 2005: 115−129. eprints.ums.ac.id/1206/1/1.
Undang−Undang No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan.
Undang−Undang No.4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.
Undang−Undang No.13 tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan.
Undang−Undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Undang−Undang No.23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Widianti E. (2007). Remaja dan Permasalahannya: Bahaya Merokok, Penyimpangan Seks Pada Remaja, dan Bahaya Penyalahgunaan Minuman Keras/Narkoba. Bandung: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran.
European Youth Charter on Sexual and Reproductive Health and Rights. (2008). Sexual and Reproductive Health and Rights of Young People, dari http://www.youact.org.
Redaksi Gemari. (2004). Remaja Lakukan Aborsi Karena Kehamilan Tak Diinginkan, dari http://www.gemari.or.id.
Redaksi Gemari. (2006). Program KRR Berbeda dengan Pendidikan Seksual. Edisi 68/Tahun VII/September 2006, dari http://www.gemari.or.id.
Kesrepro Info. (2009). Kesehatan Reproduksi Remaja, dari http://www.kesrepro.info.
Published
2023-01-30
How to Cite
Putra, S. (2023). Kehamilan Tidak Diinginkan Remaja, Potret Pergaulan Pelajar di Kota Bandung . Jurnal Inada: Kajian Perempuan Indonesia Di Daerah Tertinggal, Terdepan, Dan Terluar, 4(2), 14-45. https://doi.org/10.33541/ji.v4i2.4623
Section
Articles