Representasi substantif Organisasi PEREMPUAN AMAN di Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur

  • Dian Ratna Sari Pusat Penelitian Politik - BRIN, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
  • Nur Iman Subono Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
  • Kurniawati Hastuti Dewi Pusat Riset Politik, Badan Riset dan Inovasi Nasional
Keywords: Women's Organization, PEREMPUAN AMAN, Substantive Representation, Indigenous Women

Abstract

This article analyzes substantive representation of PEREMPUAN AMAN organization. This paper fills the gap as the existing research only analyzes women's organizations at the level of descriptive representation. By exploring substantive representation of PEREMPUAN AMAN, this paper reveal contribution of PEREMPUAN AMAN in increasing the capacity of indigenous women in their organizing area. The qualitative approach and feminist research methodology used in this study to capture the experiences of indigenous women members of the PEREMPUAN AMAN Community Daily Management (PHKom) Menteng, Deli Serdang, North Sumatra and Community Daily Management (PHKom) Kompetar, Nagekeo, East Nusa Tenggara. These two locations were chosen to represent the 3T (Outermost, Frontier, Disadvantaged) region. The finding shows that PEREMPUAN AMAN has succeeded in bringing their organization to the level of substantive representation. The substantial work carried out by PEREMPUAN AMAN in the organizing area of ​​PHKom Menteng and PHKom Kompetar has succeeded in increasing the capacity of indigenous women individually and collectively: 1) indigenous women learn to organize themselves to fight for their rights, 2) indigenous women braved to voice their opinions during the lobbying process with the Local House of Representative and the regent, 3) indigenous women eager to run as candidates for legislative members, hamlet heads and Village Consultative Bodies (BPD), despite encountering obstacles, and 4) indigenous women became the driving force of their community by conducting various social works.

References

Creswell, J. W. (2016). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitaif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Harding, S. (1987). The Method Question. Hypatia, 2(3), 19-35.
Husen, A. (2010). Dinamika Hukum dalam Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat Atas Tanah. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.
Komnas HAM Republik Indonesia. (2021). Peran Perempuan dalam Masyarakat Adat. Diakses tanggal 3 Maret, 2022, dari https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2021/3/17/1711/peran-perempuan-dalam-masyarakat-adat.html
Lovenduski, J. (2008). Politik Berparas Perempuan. Jakarta: Kanisius.
Marlina, S. (2017). Strategi Penguatan Organisasi Perempuan dalam Pengurangan Risiko Bencana Di Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA), 4(2), 47-52.
Nurita, D. (2022). Terusir dari Kampung Sendiri: Perampasan Tanah Ulayat dan Satu Dekade RUU Masyarakat Adat Mangkrak. Diakses tanggal 22 April, 2022, darihttps://interaktif.tempo.co/public/proyek/rencana-undang-undang-masyarakat-adat/
Oktarina, S. (2018). Tantangan Organisasi Bundo Kanduang dalam Mendorong Representasi Perempuan di Lembaga Legislatif Sumatera Barat. Jurnal Ilmu Komunikasi Acta Diurna, 14(2), 48-83. doi:10.20884/1.actadiurna.2018.14.2.1345
PEREMPUAN AMAN. (2019a). Latar Belakang. Diakses tanggal 3 Maret, 2022, dari https://perempuan.aman.or.id/tentang-kami/
PEREMPUAN AMAN. (2019b). Misi PEREMPUAN AMAN. Diakses tanggal 3 Maret, 2022, dari https://perempuan.aman.or.id/tentang-kami/
PEREMPUAN AMAN. (2019c). Isu Strategis PEREMPUAN AMAN. Diakses tanggal 3 Maret, 2022, dari https://perempuan.aman.or.id/tentang-kami/
Pitkin, H.F. (1967). The Concept of Represetation. Barkeley: University of California Press.
Puan Indonesia. (2021). Para Perempuan Penjaga Bumi. Diakses tanggal 3 Maret, 2022, dari https://puanindonesia.com/wp/rukka-sombolinggi/
Sitorus, C., & Astuti, P. (2015). Peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Kota Semarang Dalam Pemberdayaan Politik Perempuan di Kota Semarang. Journal Of Politic And Government Penelitianes, 4(3), 151-160.
Tsing, A.I., & Saifuddin, A.F. (1998). Di Bawah Bayang-Bayang Ratu Intan: Proses Marjinalisasi pada Masyarakat Teraing. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Villagers Post. (2020). Pemerintah Didesak Hentikan penggusuran Wilayah Adat Rakyat Penunggu Kampong Durian Selemak. Diakses tanggal 22 April, 2022, dari https://villagerspost.com/todays-feature/pemerintah-didesak-hentikan-penggusuran-wilayah-adat-rakyat-penunggu-kampong-durian-selemak/
Published
2022-12-30
How to Cite
Sari, D. R., Iman Subono, N., & Hastuti Dewi, K. (2022). Representasi substantif Organisasi PEREMPUAN AMAN di Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur . Jurnal Inada: Kajian Perempuan Indonesia Di Daerah Tertinggal, Terdepan, Dan Terluar, 5(1), 16-29. https://doi.org/10.33541/ji.v5i1.4544
Section
Articles