Penyesuaian Diri Ibu Mertua terhadap Menantu Perempuan yang Tinggal Bersama di Awal Pernikahan pada Budaya Jawa

  • Eustalia Wigunawati Pusat Studi Wanita, Universitas Kristen Indonesia. Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Indonesia

Abstract

Abstrak: Artikel ini membahas penyesuaian diri ibu mertua terhadap menantu yang tinggal bersama di awal pernikahan. Artikel sebelumnya banyak menunjukkan bahasan dari sudut pandang menantu, namun masih jarang yang membahas dari sudut pandang ibu mertua. Artikel ini menggunakan metode konseptual. Metode ini menggunakan beberapa acuan dalam membahas mengenai permasalahan diangkat. Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah memperkaya kajian yang sudah ada, namun dilihat dari sudut pandang ibu mertua, dan memberikan kontribusi terhadap penyelesaian konflik yang terjadi antara ibu mertua dengan menantu yang tinggal bersama di awal pernikahan. Kesimpulannya adalah ibu mertua yang memasuki masa dewasa madya harus melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya. Salah satu penyesuaian diri yang harus dilakukan oleh ibu mertua adalah adanya perubahan anggota keluarga baru yaitu kehadiran menantu. Penyesuaian diri yang harus dilakukan oleh ibu mertua mengacu pada lima aspek yaitu memiliki persepsi terhadap realitas yang ada, kemampuan seseorang dalam mengatasi kecemasan dan stress, seseorang memiliki gambaran diri yang positif, kemampuan seseorang dalam mengekspresikan emosi dengan baik, dan memiliki hubungan interpersonal yang baik dengan orang lain. Selain itu, sebagai perempuan Jawa, ibu mertua harus memiliki nilai-nilai yang dijunjung yaitu rukun, hormat, pengendalian diri dan kesabaran.
Kata Kunci: Penyesuaian Diri, Perempuan Jawa, Ibu Mertua, Menantu Perempuan


Abstract: This article discusses the adjustment of mother-in-law to daughter-in-law who lived together at the beginning of marriage. Most of the previous articles show the discussion from the point of view of a daughter-in-law, but still rarely discuss it from the point of view of the mother-in-law. The method used in this article is the conceptual method. This method uses several references in discussing the issues raised. The purpose and benefits of this research are to enrich existing studies, but viewed from the perspective of the mother-in-law, then contribute to the resolution of conflicts that occur between the mother-in-law and the daughter-in-law who live together at the beginning of marriage. The conclusion is that mother-in-law entering middle adulthood must make adjustments to the changes that occur. One adjustment that must be done by the mother-in-law is the change in new family members, namely the presence of a daughter-in-law. The adjustment that must be done by the mother-in-law refers to five aspects. these aspects are having a perception of reality, someone's ability to deal with anxiety and stress, someone having a positive self-image, one's ability to express emotions well, and having a good interpersonal relationship with others. In addition, as a Javanese woman, mother-in-law must have values that are upheld, namely harmony, respect, self-control and patience.
Key Words: Adjustments, Javanese Woman, Mother-in-law, Daughter-in-law

Published
2020-02-01
How to Cite
Wigunawati, E. (2020). Penyesuaian Diri Ibu Mertua terhadap Menantu Perempuan yang Tinggal Bersama di Awal Pernikahan pada Budaya Jawa. Jurnal Inada: Kajian Perempuan Indonesia Di Daerah Tertinggal, Terdepan, Dan Terluar, 2(2), 185-197. https://doi.org/10.33541/ji.v2i2.1366
Section
Articles