DEMAM REUMATIK DENGAN CHOREA SYDENHAM

  • Ida Bagus Eka Utama Wija Universitas Kristen Indonesia
  • Keswari Aji Patriawati2 Universitas Kristen Indonesia
Keywords: Demam reumatik, Chorea Sydenham, Gerakan involunter

Abstract

Demam reumatik merupakan penyakit peradangan akut yang dapat menyertai faringitis yang disebabkan oleh Streptococcus beta-hemolitikus grup A. Chorea Sydenham terjadi pada 15% kasus demam reumatik dan sangat jarang pada dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penanganan yang tepat untuk kasus demam reumatik. Studi ini menggunakan desai case report dari satu pasien yang mengeluhkan gerakannya tidak terkontrol, Pengumpulan data menggunakan data rekam medis dan wawancara dari ibu pasien. Data yang didapat dari pasien akan dibandingkan dengan kajian literatur. Manifestasi chorea muncul dalam 1-6 bulan setelah infeksi streptokokus. Pada pasien dengan diagnosis demam reumatik disertai chorea perlu di berikan Benzatin Penicillin G IM 1.200.000 U sebagai pencegahan primer dan sekunder terhadap infeksi Streptokokus beta-hemolitikus grup A pada faring yang berulang. Untuk mengobati gejala chorea perlu diberikan obat Haloperidol. Pemberian asam Valproat juga disarankan karena lebih cepat waktu penyembuhannya, lebih minim efek samping dan tidak memberikan resiko rekurensi. Pasien dengan demam reumatik dengan atau tanpa karditis perlu dilakukan tirah baring di rumah sakit untuk memantau perkembangan penyakit apabila penyakit berkembang kearah karditis

References

1. Chakko S, Bisno L. Acute Rheumatic Fever. In: Fuster V, Alexander RW, O’Rourke et al. Hurst The Heart; vol.II; 10th ed. Mc Graw-Hill : New York, 2001; p. 1657 – 65.
2. Sastroasmoro Sastroasmoro, Madiyono B. 1994. Buku Ajar Kardiologi Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: Binarupa Aksara;
3. WHO. Rheumatic fever and rheumatic heart disease. diakses dari: https://apps.who.int/gb/ebwha/pdf_file s/WHA71/A71_25-en.pdf tanggal 20 maret 2020
4. Julius, W., 2016. Penyakit Jantung Reumatik. J Medula Unila|, 4(3), pp.138-144.
5. RHD Australia. The Australian guideline for prevention, diagnosis and management of acute rheumatic fever and rheumatic heart disease (2nd edition). Diakses dari: https://www.rhdaustralia.org.au/sites/d efault/files/resources/quick_reference_guides_0.pdf tanggal 20 Maret 2020 Zühlke, L. J., Beaton, A., Engel, M. E.,
6. Hugo-Hamman, C. T., Karthikeyan, G., Katzenellenbogen, J. M., … Carapetis, J. (2017). Group A Streptococcus, Acute Rheumatic Fever and Rheumatic Heart Disease: Epidemiology and Clinical Considerations. Current Treatment Options in Cardiovascular Medicine, 19(2). doi:10.1007/s11936-017-0513-y
7. Clarissa Dass1; Arun Kanmanthareddy. Rheumatic Heart Disease. 2019. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/ NBK538286/ tanggal 20 Maret 2020
8. Dianne Sika-Paotonu, Andrea Beaton, Aparna Raghu, Andrew Steer, and Jonathan Carapetis. Acute Rheumatic Fever and Rheumatic Heart Disease.2017. Diakses dari : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/ NBK425394/ tanggal 20 Maret 2020
9. Dalimoenthe, N.Z. 2015. Patogenesis dan Diagnosis Laboratorium Pada Penyakit Jantung Reumatik. Dalam: Suryaatmadja M., ed. Pendidikan
10. Berkesinambungan Patologi Klinik. Bagian Patologi Klinik FKUI, Jakarta. Mishra T.K., Acute Rheumatic Fever and Rheumatic Heart Disease:current scenario. JIACM. 2007;8(4):324-30.
11. Rilantono, LI. Penyakit Kardiovaskular (PKV). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2013;331-335.
12. Mishra TK. Acute rheumatic fever and rheumatic heart disease: current scenario. JIACM. 2007;8(4):324-30
13. Armstrong, C. AHA Guidelines on Prevention of Rheumatic Fever and Diagnosis and Treatment of Acute Streptococcal Pharyngitis. Am Fam Physician. 2010 1;81(3):346-359.
14. Peña, J., Mora, E., Cardozo, J., Molina, O., & Montiel, C. (2002). Comparison of the efficacy of carbamazepine, haloperidol and valproic acid in the treatment of children with Sydenham´s chorea: clinical follow-up of 18 patients. Arquivos de Neuro- Psiquiatria, 60(2B), 374–377.
Published
2024-01-30
Section
Articles