PERAN TIM KESEHATAN DALAM MENDUKUNG SELEKSI ATLET WANITA KARATE INSTITUT KARATE-DO INDONESIA (INKAI) CLUB REGION 1 SUMATERA UTARA
Keywords:
Tim kesehatan, Karate, ReproduksiAbstract
Penelitian ini mengeksplorasi peran tim kesehatan dalam mendukung seleksi atlet wanita karate di Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) Club Region 1 Sumatera Utara, dengan fokus pada aspek kesehatan reproduksi sebagai elemen kunci dalam pembinaan holistik. Pendekatan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) diterapkan untuk memahami bagaimana tim kesehatan merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, dan mengawasi program yang memastikan kesehatan reproduksi atlet wanita tetap optimal. Fokus penelitian adalah pada penerapan manajemen pembinaan olahraga berbasis teori POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) guna meningkatkan performa sekaligus menjaga kesehatan fisik dan reproduksi atlet wanita. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tim kesehatan memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan reproduksi atlet wanita selama proses seleksi. Pada tahap Planning (perencanaan) , tim kesehatan menyusun program latihan yang mempertimbangkan siklus menstruasi, kebutuhan nutrisi, dan risiko kesehatan reproduksi. Dalam Organizing, tim memastikan adanya sistem pemantauan kesehatan yang mencakup pemeriksaan rutin untuk mendeteksi gangguan kesehatan reproduksi, serta edukasi kepada atlet terkait menjaga kesehatan reproduksi selama aktivitas fisik intensif. Pada tahap Actuating, tim memberikan pendampingan langsung, termasuk penanganan masalah reproduksi seperti nyeri menstruasi atau kelelahan terkait siklus hormonal. Sedangkan pada tahap Controlling, tim bertanggung jawab terhadap evaluasi kondisi kesehatan reproduksi atlet, pelaporan, dan rekomendasi program perbaikan kesehatan. Penelitian ini menegaskan pentingnya edukasi, pengawasan, dan pendampingan, tim kesehatan membantu meningkatkan performa atlet dan mengurangi risiko cedera, mendukung pencapaian prestasi yang lebih baik di tingkat nasional dan internasional.
References
Akbar, K., Hamdi, K., Kamarudin, L., & Fahruddin. (2020). Manajemen POAC pada masa Pandemi Covid-19. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran.
Juwita, Citra Puspa, and Desy Simanjuntak. 2021. “Behavior of Health Care Professionals to Promoting of Physical Activity in the Pandemic Covid-19.” International Journal Medical and Exercise Science 7(2): 1026–33.
Melfa Br Nababan, R. D. (2018). Analisis pola pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi di federasi olahraga, rekreasi masyarakat Indonesia Sumatera Utara Tahun 2017. Jurnal Pedagogik Olahraga.
Muslima, & Himam. (2018). Manajemen pembinaan atlet. Jurnal Ilmu Kepelatihan.
Prawirohardjo, S. (2006). Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana di Indonesia. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Reeser, C. (1973). Management function and modern concepts. Illions: Scott Foresman and Company.
Supriyatna, E. (2008). Manajemen olahraga. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Westerterp-Plantenga, M. S., & Boydens, J. M. (2009). Nutrisi dan metabolisme dalam olahraga. In Nutrition & Metabolism in Sport.
Wijaya, A., & Rifai, H. (2016). Strategi pelatihan karate. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Yarasheski, K. E., et al. (1996). Nutritional and reproductive concerns for female athletes. Medicine and Science in Sports and Exercise.