POLA METODOLOGI NEO-POSITIVISME PENELITIAN BAHASA

  • Ida Maulida Universitas Subang
  • Dwi Septiani Universitas Negeri Jakarta
  • Didah Nurhamidah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Abdul Hamid Aly Pakuan University
  • Endry Boeriswati Universitas Negeri Jakarta
  • Saifur Rohman Universitas Negeri Jakarta
  • Renzy Agathy Amazeli Universitas Negeri Jakarta
Keywords: KAJIAN POSITIVISME, NEO-POSITIVISME, DAN FENOMENOLOGI

Abstract

Metodologi disusun untuk mencapai tujuan.
1. Jika tujuannya adalah memperoleh pembuktian tentang keberhasilan atau kegagalan
sebuah rancangan, maka kita perlu langkah hipotesis-deduktif. Hipotesis dibuktikan dalam
uji coba di lapangan. Metodenya empiris-analitis. Sifatnya adalah teknis.
2. Jika tujuannya untuk memperoleh kebijaksanaan akal budi dala kerangka intersubjektif,
maka kita perlu langkah historis-hermeneutis. Mengetahui latar belalkang dan menafsirkannya.
Metodenya penafsiran. Sifatnya adalah praktis.
3. Jila tujuannya untuk memperoleh tindakan yang teratur maka kita perlu langkah refleksi-diri,
yakni normatif-analitis. Refleksi berarti mengevaluasi sedangkan “diri” mengacu pada tindakan
yang teratur dari subjek. Sifatnya adalah praksis.

References

Alawamleh, M., Al-Twait, L. M., & Al-Saht, G. R. (2020). The effect of online learning on communication between instructors and students during Covid-19 pandemic. Asian Education and Development Studies. https://doi.org/10.1108/AEDS-06-2020-0131
Guler, N. (2020). Preparing to teach English language learners: effect of online courses in changing mainstream teachers’ perceptions of English language learners. Innovation in Language Learning and Teaching, 14(1), 83–96. https://doi.org/10.1080/17501229.2018.1494736
Ohanu, I. B., & Chukwuone, C. A. (2018). Constraints to the use of online platform for teaching and learning technical education in developing countries. Education and Information Technologies, 23(6), 3029–3045. https://doi.org/10.1007/s10639-018-9757-8
Published
2025-01-06