HIBRIDITAS DAN AMBIVALENSI TOKOH JOHAN KNEVEL DALAM RAMPOKAN JAWA KARYA PETER VAN DONGEN
Abstract
Belanda atau Indo Belanda dalam konvensi sejarah tentang revolusi Indonesia selalu digambarkan sebagai pihak kolonial yang memandang rendah masyarakat asli Indonesia, atau yang saat itu sering disebut Pribumi atau Bumiputera. Namun, beberapa sejarah kontemporer mulai membuka sedikit perspektif baru bahwa relasi antara Belanda dan Pribumi ini tidak selalu kontras hitam-putih. Novel grafis Rampokan Jawa karya Peter van Dongen muncul dengan narasi baru yang menentang dikotomi hitam-putih antara kaum Belanda, Indo- Belanda, dan Pribumi tersebut. Melalui tokoh Johan Knevel, ruang identitas abu-abu antara Belanda, Indo, dan Pribumi dihadirkan. Oleh karena itu, pada tulisan ini akan dipaparkan kajian identitas yang abu-abu tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian di tulisan ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan pascakolonialisme. Konsep-konsep identitas hibrid, mimikri, dan ambivalensi akan digunakan menjadi pisau analisis. Dari analisis yang dilakukan diperlihatkan bahwa tokoh Johan Knevel memiliki identitas hibrid dan ambivalensi yang menunjukkan bahwa relasi Belanda, Indo, dan Pribumi tidak kontras dan hitam-putih layaknya narasi dalam sejarah konvensional.
References
Bhabha, Homi K. 1996. “Culture In-Beetween” dalam Stuart Hall dan Paul Du Gay. 1996. Question of Cultural Identity. London: Sage Publication.
__________. 2007. “Cultural Diversity and Cultural Differences” dalam Bill Ashcroft, Garet Griffiths, dan Helen Tiffin (ed.). 2007. The Post Colonial Studies A Reader. London/ New York: Routledge.
Cribb, Robert dan Audrey Kahin. 2012. Kamus Sejarah Indonesia. Depok: Komunitas Bambu.
Foulcher, Keith. 2008. “Larut di Tempat yang Belum Terbentuk: Mimikri dan Ambivalensi dalam Sitti Noerbaja Marah Roesli” dalam Keith Foulcher dan Tony Day. 2008. Sastra Indonesia Modern: Kritik Postkolonial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Foulcher, Keith dan Tony Day. 2008. Sastra Indonesia Modern: Kritik Postkolonial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Hall, Struart. 1994. “Cultural Identity and Diaspora” dalam Patrick Williams and Laura Chrisman. 1994. Colonial Discourse and Post-colonial Theory: A Reader. London/Newyork: Harvester Wheatsheaf.
Hunter, Thomas M. 2008. “Indo Sebagai ‘Orang Lain’: Identitas, Kegelisahan, dan Ambiguitas dalam Salah Asoehan” dalam dalam Keith Foulcher dan Tony Day. 2008. Sastra Indonesia Modern: Kritik Postkolonial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Loomba, Ania. 2016. Kolonialisme/Pascakolonialisme. Yogyakarta: Narasi.
Said, Edward. 1995. Kebudayaan dan Kekuasaan: Membongkar Mitos dan Hegemoni Barat. Bandung: Mizan.
Sastrowardoyo, Subagio. 1990. Sastra Hindia Belanda dan Kita. Jakarta: Balai Pustaka.
Van Dongen, Peter. 2014. “Rampokan Jawa” dalam Rampokan Jawa dan Selebes. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Young, Robert J. C. 1995. Colonial Desire: Hybridity in Theory, Culture, and Race. London/New York: Routledge.
Simanjuntak, Tertiani ZB. Peter van Dongen: Get It Right. http://www.thejakartapost.com/news/2014/10/27/peter-van-dongen-getting-it-right.html. 8 Juni 2016, pk. 14.30
Wardani, Farah. 'Rampokan' Reinvents The Dutch East Indies. http://www.thejakartapost.com/news/2014/08/18/rampokan-reinvents-dutch-east-indies.html. 8 Juni 2016, pk. 14.07