PEMETAAN PARTISIPATIF DAN MONITORING PENGELOLAAN KEBUN KEMENYAN MASYARAKAT DESA HUTA PAUNG KECAMATAN POLLUNG
Abstrak
Hutan kemenyan di Desa Huta Paung, Kecamatan Pollung, sudah ratusan tahun dikelola masyarakat, namun status kepemilikan tanahnya adalah tanah negara. Sejalan dengan program pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam pengelolaan hutan, seperti dengan membangun hutan sosial, maka perlu dilakukan persiapan awal dengan pemetaan batas-batas pengelolaan hutan oleh masyarakat. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dilakukan pemetaan batas-batas pengelolaan hutan kemenyan masyarakat dengan penerapan teknologi geospasial yaitu integrasi teknologi satelit penginderaan jauh dan Global Positioning System (GPS) untuk menentukan koordinat batas wilayah pengelolaan. Kegiatan pemetaan batas dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan langsung masyarakat yang selama ini telah melakukan kegiatan di hutan kemenyan. Berdasarkan pemetaan batas areal pengelolaan hutan kemenyan, rata-rata luas hutan yang dikelola oleh masyarakat adalah sekitar 2 ha per keluarga. Hasil pemantauan di sekitar hutan kemenyan dari satelit menunjukkan bahwa luas tutupan vegetasi mengalami penurunan, namun luas tutupan vegetasi di kawasan pengelolaan hutan kemenyan masyarakat Desa Hutan Paung tidak berubah. Kawasan hutan kemenyan masyarakat desa Huta Puang tetap terjaga karena yang dimanfaatkan masyarakat adalah getah kemenyan tanpa melakukan penebangan pohon.
Referensi
Azhari, I. (2017). “Politik Historiografi” Sejarah Lokal: Kisah Kemenyan dan Kapur Dari Barus, Sumatera Utara. Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya, 11(1):9-23.
Bala, G., Caldeira, K., Wickett, M., Phillips, T.J., Lobell, D.B., Delire, C. and Mirin, A. (2007). Combined climate and carbon-cycle effects of large-scaledeforestation. Proceedings of the National Academy of Sciences, 104(16): 6550-6555.
Damayanti, R., Mandang, Y.I. dan Waluyo, T.K. (2007). Strukturanatomi dan Kualitas Sirat Batang Kemenyan (Styrax Spp.) dari Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 25(3):.273-290.
Dewi, S.H.S., Handayani, I.G.A.K.R. and Najicha, F.U. (2020). Kedudukan Dan Perlindungan Masyarakat Adat Dalam Mendiami Hutan Adat. Jurnal Legislatif. 79-92.
Feizi, H., Maleki, S. and Poozeshi, R. (2021). Impact of Vegetation Cover on Soil Carbon Storage and CO2 Fixation in Long-Term Land Uses in Bajestan. Applied Soil Research, 8(4):181-196.
Fearnside, P.M. (2001). Saving tropical forests as a global warming countermeasure: an issue that divides the environmental movement. Ecological economics, 39(2):167-184.
Fearnside, P.M. and Barbosa, R.I. (2003). Avoided deforestation in Amazonia as a global warming mitigation measure: The case of Mato Grosso. World Resource Review, 15(3):352-361.
Gaol, S.B.L., Yoza, D. and Arlita, T. (2012). Analisis pemasaran kemenyan (Styrax spp.) di desa Simarigung (Studi kasus di Desa Simarigung, Kec. Dolok Sanggul, Kab. Humbang Hasundutan, Jurnal Ilmu-Ilmu Kehutanan 1(2): 39-45.
Siagian, L. (2022). Kajian Vegetasi Kemenyan Toba (Styrax sumatrana) di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) IT-DEL Desa Aek Nauli Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).
Simamora, L, dan Nurjannah N. (2017). Kehidupan petani kemenyan dalam menjaga kearifan lokal di Desa Pandumaan Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan.Buddayah: Jurnal Pendidikan Antropologi 1(1): 19-26.
Simanjuntak, B.R. and Batubara, R. (2012). Analisis pemasaran kemenyaan(Styrax spp.) Studi Kasus: Kec. Pollung, Kab. HumbangHasundutan. Peronema Forestry Science Journal, 1(1):1-6.
- View 210 times Download 210 times Paper-1
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##Hak Cipta atas Tulisan Karya Ilmiah
Bersama dengan ini saya sebagai penulis utama menyatakan bahwa paper yang saya kirimkan untuk dipublikasikan melalu Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan adalah benar merupakan hasil orisinil Tulisan Karya Ilmiah yang merupakan hasil penelitian/kajian yang saya lakukan dan belum pernah dipublikasikan pada penerbit Jurnal ilmiah lain di Indonesia.
Jika di kemudian hari ternyata ditemukan bukti adanya hal-hal yang tidak sesuai dari pernyataan diatas maka saya bersedia menerima konsekuensi yang diberikan oleh Dewan Redaksi Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan serta paper yang telah diterbitkan akan DIBATALKAN dan dinyatakan sebagai hasil karya PLAGIASI.