ARCHITECTURESEARCH
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/arc
<p><strong>ARCHITECTU</strong><strong>RE</strong><strong>SEARCH</strong></p> <p>Terdiri dari 2 kata, yaitu <strong><em>Architecture</em> + <em>Research</em></strong>. Kemudian ditulis dan dibaca menyambung menjadi “ARCHITECTURESEARCH”. Di mana hadir untuk mencapai Tujuan dan Sasaran Program Studi Magister Arsitektur Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia, yang berlandaskan atas Visi dan Misi, yaitu menghasilkan karya-karya ilmiah yang diakui secara nasional dan internasional tentang hal yang terkait dengan arsitektur dan keberlanjutan, maka karya-karya ilmiah yang dihasilkan tersebut harus berlandaskan atas sebuah riset yang mendalam. Dalam pengertian ini, arsitektur dan penelitian (riset) tidak dapat dipisahkan untuk menghasilkan karya-karya ilmiah yang akan mengisi jurnal <strong>ARCHITECTU</strong><strong>RE</strong><strong>SEARCH.</strong></p> <p><strong>Tujuan</strong> penerbitan jurnal <strong>ARCHITECTURESEARCH</strong> sejalan dengan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program Studi Magister Arsitektur, Pascasarjana-Universitas Kristen Indonesia, seperti yang tertuang di bawah ini:</p> <p><strong>Visi</strong> :</p> <p>“Menjadi Program Studi Magister Arsitektur yang bermutu, mandiri, dan inovatif dalam Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat pada bidang Arsitektur di Indonesia dan Asia, khususnya Arsitektur Berkelanjutan yang mempertimbangkan secara seimbang aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial dengan menjunjung tinggi etika yang baik sesuai nilai-nilai Kristiani dan Pancasila pada tahun 2030”.</p> <p><strong>Misi</strong>:</p> <ul> <li class="show">Membangun nilai-nilai Kristiani dan Nasionalisme dalam kegiatan pendidikan Magister Arsitektur yang bertaraf International dan tanggap terhadap perkembangan ilmu, teknik, dan teknologi dunia;</li> <li class="show">Mendukung dan memperkuat pengetahuan lokal Arsitektur yang berguna untuk pengembangan akan identitas Arsitektur Nusantara;</li> <li class="show">Mengkombinasikan pengetahuan Arsitektur dalam pemahaman multidisiplin yang tepat guna sesuai dengan permasalahan dan tantangan yang ada dimasyarakat (baik pengguna jasa) maupun pengembang kerja Arsitektural;</li> <li class="show">Meningkatkan mutu pembelajaran dan sistem pelayanan akademik dan non akademik dalam Pendidikan Magister Arsitektur yang menekankan prinsip pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;</li> <li class="show">Meningkatkan mutu lulusan yang berintegritas dan kompeten di bidang Magister Arsitektur yang menekankan prinsip pembangunan berkelanjutan, yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional;</li> <li class="show">Meningkatkan mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat bagi Dosen maupun Mahasiswa dengan kompetensi tinggi dan terpublikasi tingkat Nasional dan Internasional;</li> <li class="show">Menjadikan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sebagai budaya kerja dalam semangat melayani;</li> <li class="show">Meningkatkan mutu dan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan Magister Arsitektur yang berkelanjutan, inovatif, dan bertanggung jawab;</li> <li class="show">Mengembangkan kerjasama dengan institusi Nasional dan Internasional dalam Tri Dharma dibidang Arsitektur, serta lembaga-lembaga gerejawi dalam semangat ekumenis</li> </ul> <p><strong>Tujuan</strong>:</p> <ul> <li class="show">Menghasilkan Program Studi yang terakreditasi unggul oleh Badan Akreditasi tingkat Nasional;</li> <li class="show">Menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi tinggi dalam merancang lingkungan buatan dalam skala bangunan, kawasan perumahan, dan kota yang menerapkan kaidah-kaidah Arsitektur yang berkelanjutan;</li> <li class="show">Menghasilkan lulusan yang mampu melakukan Penelitian mandiri dan memberikan pemecahan strategis terhadap persoalan lingkungan buatan secara ilmiah;</li> <li class="show">Menghasilkan karya-karya ilmiah yang diakui secara Nasional dan Internasional tentang hal yang terkait dengan Arsitektur dan keberlanjutan</li> </ul> <p>Sesuai dengan Visi, Misi, dan Tujuan, namanya, <strong>ARCHITECTURESEARCH</strong> yang mengedepankan pemikiran-pemikiran ilmiah arsitektur yang berlandaskan atas suatu riset, sehingga aspek-aspek yang dipertimbangkan pada Visi dapat dijalankan dengan tepat dan baik. Di lain pihak, pada ketiga Misi dioperasionalkan dengan mengadakan kerjasama penulisan jurnal dengan beberapa universitas di Indonesia dan luar negeri. Tujuan dan Sasarannya adalah untuk menghasilkan karya-karya ilmiah yang diakui secara nasional dan internasional, khususnya tentang hal yang terkait dengan arsitektur dan keberlanjutan.</p> <p>Bidang Spesifik yang dicakup dalam Jurnal ini adalah Arsitektur (bangunan maupun perkotaan yang berbasis kepada hasil riset/penelitian), yang berporos pada karya-karya ilmiah yang terkait dengan arsitektur dan keberlanjutan.</p> <p>Fokus masalah yang dicakup dalam Jurnal ini adalah pada hasil penelitian arsitektur, baik terhadap bangunan maupun penelitian perkotaan untuk pembangunan dan pengembangan pada tata ruangnya yang berkelanjutan.</p> <p>Jurnal <strong>ARCHITECTURESEARCH</strong> terbit 2 kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret dan September.</p>Program Magister Arsitektur, Program Pascasarjana Universitas Kristen Indonesiaen-USARCHITECTURESEARCH2828-6987Strategi Desain Permeabilitas Rumah Aman bagi Penyintas KDRT
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/arc/article/view/3796
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyatakan bahwa terjadi peningkatan kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan selama pandemi Covid-19. Pemerintah daerah telah menyediakan rumah aman bagi perempuan dan anak-anak korban kekerasan dalam rumah tangga. Rumah aman adalah tempat tinggal sementara yang digunakan untuk memberikan perlindungan bagi penyintas sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan fisik dan psikologis penghuni, mengidentifikasi jenis kualitas spasial yang dapat mendukung pemulihan penghuni, dan membuat strategi desain yang memberikan rasa aman bagi para penyintas yang berdampak pada perkembangan perilaku para penyintas selama berada di lingkungan yang aman. rumah. Metode literatur <em>review</em> digunakan untuk menemukan kebutuhan penyintas KDRT dan mengidentifikasi kriteria desain yang mendukung kebutuhan tersebut. Kemudian kriteria tersebut diterapkan ke dalam strategi desain, yang kemudian dikembangkan lebih lanjut. Ada lima kriteria desain yang dapat mempengaruhi pemulihan <em>survivor</em>. Strategi desain yang diterapkan pada denah dievaluasi menggunakan <em>Software DepthMapX</em>. Analisis sintaksis ruang membuktikan bahwa strategi yang diterapkan pada desain telah berhasil menciptakan lapisan pengawasan dan privasi yang halus dan tidak mengintimidasi. Hasil menunjukkan bahwa permeabilitas fisik dan visual dari desain tercapai. Strategi desain masih perlu diuji lebih lanjut dalam setting kehidupan nyata untuk membuktikan validitasnya.</p> <p> </p> <p><strong>Kata-kata kunci: rumah aman, permeabilitas, kualitas spasial, KDRT, strategi desain</strong></p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>Permeability Design Strategy of Safe Shelter for Domestic Violence Survivor</em></strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The Indonesian National Commission on Violence Against Women (Komnas Perempuan) stated that there was an increase in domestic violence against women during the Covid-19 pandemic. Local government has provided safe houses for women and children who are survivors of domestic violence. A safe house is a temporary residence used to provide protection for survivors in accordance with determined standards. This study aims to find the physical and psychological needs of the residents, identify the kind of spatial quality that can support the recovery of residents, and create design strategies that provide a sense of security for survivors which impacts survivors’ behavioral development while in a safe house. Literature review method is used in order to find the needs of domestic violence survivors and to identify design criteria that support those needs. Then the criteria are applied into design strategies, which are then developed further. There are five design criteria that can affect the recovery of survivors. Design strategy those are applied on floor plan is evaluated using The DepthMapX Software. Space syntax analysis proves that strategies applied to the design have succeeded in creating layers of surveillance and privacy that are subtle and not intimidating. Result shows that the physical and visual permeability of the design is achieved. The design strategy still needs to be tested further in a real-life setting in order to prove its validity.</em></p> <p><strong><em>Keywords: safe house, permeability, spatial quality, domestic violence, design strategy</em></strong></p>Jesslyn Amanda KurniadiJulia DewiSusinety Prakoso
Copyright (c) 2022 ARCHITECHTURESEARCH
2022-03-102022-03-1011117Kajian Ekologis Tingkat Kelembaban dan Suhu Udara Ruangan Pabrik Tahu terhadap iklim kerja dari aspek kenyamanan udara
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/arc/article/view/3797
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p>Keberadaan Usaha pabrik tahu sebagai Usaha home industry di kota sukabumi, dalam rangka untuk mensuply kebutuhan masyarakat sebagai sumber bahanmakanan. Dalam proses pengolahan yang dimulai dari bahan baku kedelai sampai menjadi produk tahu memerlukan proses pengolahan yang meliputi perebusan dan pembakaran dengan menggunakan tungku api. Hal ini menyebabkan peningkatan temperature ruangan dan perubahan kelembaban, Namun, Layout pabrik existing menyebabkan temperature ruangan mengalami kenaikan yang signifikan dari pada standard suhu dan kelembaban ruangan bagi kenyamanan fisik tubuh manusia. Disamping penggunaan tungku api hal ini juga disebabkan oleh aplikasi teknologi bangunan sederhana yang kurang memadai.</p> <p>Dari pengamatan penulis, layout yang ada sekarang kurang efektif dalam mengatur perubahan suhu dan kelembaban ruangan. Dari data pengukuran yang dilakukan penulis terhadap suhu dan kelembaban didalam ruangan pabrik tahu berkisar antara 33 °C sampai dengan 53 °C dan kelembaban 79 % sampai dengan 92 %. Hal ini menimbulkan ketidak nyamanan dalam adaptasi terhadap standard suhu toleran bagi manusia, khususnya pekerja pabrik tahu yang bekerja dari pagi sampai malam hari.</p> <p>Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan menggunakan data kuantitatif yang berupa pengukuran dengan menggunakan alat <em>termohygrometer.</em> Berdasarkan data suhu yang diperoleh dengan perbedaan terhadap kenyamanan suhu ruangan, penulis melakukan Analisa terhadap <em>layout</em> denah, tampak dan potongan sehingga diperlukan perubahan layout denah. Perubahan <em>layout</em> ini bermamfaat untuk menurunkan tingkat suhu ruangan dan kelembaban karena menurut penulis, layout existing menjadi salah satu penyebab kenaikan suhu yang ekstrim dalam ruangan pabrik tahu. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu penyesuaian layout baru dengan perubahan minor pada <em>layout</em> existing dengan memperhatikan prinsip-prinsip ekologi arsitektur pada bangunan dengan memperhatikan aspek desain, fungsi dan teknologi.</p> <p> </p> <p><strong>Kata-kata kunci: arsitektur, suhu, kelembaban, pabrik, ekologi.</strong></p> <p> </p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em> </em></p> <p><em>The existence of the tofu factory Business as a home industry business in the city of Sukabumi, in order to supply the needs of the community as a source of food. In the processing process, starting from soybean raw materials to become tofu products, it requires a processing process that includes boiling and burning using a fire stove. This causes an increase in room temperature and humidity changes. However, the existing factory layout causes the room temperature to increase significantly than the standard room temperature and humidity for the physical comfort of the human body. In addition to the use of fire stoves, this is also caused by the application of simple building technology that is not adequate.</em></p> <p><em>From the author's observation, the current layout is less effective in regulating changes in room temperature and humidity. From the measurement data made by the author, the temperature and humidity in the room of the tofu factory ranged from 33 °C to 53 °C and humidity 79% to 92%. This causes discomfort in adapting to temperature tolerance standards for humans, especially tofu factory workers who work from morning to night.</em></p> <p><em>The research method used is qualitative and uses quantitative data in the form of measurements using a thermohygrometer. Based on the temperature data obtained with differences in the comfort of the room temperature, the authors conducted an analysis of the floor plan layout, appearance and pieces so that a plan layout change was needed. This layout change is useful for reducing the level of room temperature and humidity because according to the author, the existing layout is one of the causes of the extreme temperature increase in the tofu factory room. The results of the research obtained are adjustments to the new layout with minor changes to the existing layout by taking into account the principles of architectural ecology in the building by paying attention to aspects of design, function and technology.</em></p> <p> </p> <p><strong><em>Keywords: architecture, temperature, humidity, factory, ecology.</em></strong></p>WahyudiRamos Pasaribu
Copyright (c) 2022 ARCHITECHTURESEARCH
2022-03-102022-03-10111830Kajian Penggunaan Sistem Intermediate Treatment Facility (ITF) Dalam Pengelolaan Sampah di Jakarta Menuju Konsep Kota Terpadu
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/arc/article/view/3798
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p> </p> <p>Sampah merupakan permasalahan utama dalam lingkungan hidup yang selalu menjadi sorotan masyarakat hingga saat ini. Tempat pembuangan sampah serta pengelolaan sampah yang tidak berkelanjutan mempunyai konsekuensi terhadap lingkungan, social dan ekonomi. Untuk mengatasi permasalahan sampah, kota harus merancang serta menerapkan praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan, tetapi praktik pengelolaan sampah yang bagaimana agar berkelanjutan? Apakah pengelolaan tersebut cukup efektif? Berdasarkan data yang dikumpulkan, kami mengkaji penggunaan sistem <em>Intermediate Treatment Facility</em> (<em>ITC</em>) dalam pengelolaan sampah di Jakarta untuk menuju konsep kota terpadu. Metode riset yang digunakan adalah inventaris data dari literatur dan kebijakan dikombinasi dengan observasi lapangan untuk mendapatkan permasalahan yang kemudian dievaluasi serta dianalisa dengan tujuan akhir untuk mendapatkan rekomendasi. Adapun penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi, pelengkap literatur, acuan untuk penelitian selanjutnya serta menjadikan pemahaman yang lebih baik pada pengelolaan sampah kota. Peranan pemerintah harus sangat dominan pada tahapan pengelolaan sampah ini.</p> <p><strong>Kata-kata kunci: sampah, pengelolaan sampah, sistem <em>Intermediate Treatment Facility</em> (<em>ITF</em>)</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><em>Garbage is a major problem in the environment that has always been in the public's spotlight until now. Landfills and unsustainable waste management have environmental, social and economic consequences. To solve the waste problem, cities must design and implement sustainable waste management practices, but how about sustainable waste management practices? Is the management effective enough? Based on the data collected, we examine the use of the Intermediate Treatment Facility (ITC) system in waste management in Jakarta towards the concept of an integrated city. The research method used is an inventory of data from literature and policies combined with field observations to obtain problems which are then evaluated and analyzed with the ultimate goal of obtaining recommendations. This research is expected to be an evaluation, a complement to the literature, a reference for further research and a better understanding of municipal waste management. The role of the government must be very dominant at this stage of waste management. </em></p> <p><strong><em>Keywords: waste, waste management, Intermediate Treatment Facility (ITF) system </em></strong></p>Desta Promesetiyo BomoUras Siahaan
Copyright (c) 2022 ARCHITECHTURESEARCH
2022-03-102022-03-10113140Potensi Revitalisasi Perum PFN Jakarta Sebagai Industrial Heritage
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/arc/article/view/3799
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kemajuan teknologi khususnya dalam bidang multimedia dan industri kreatif mendorong perubahan cara penggunaan ruang. Beberapa industri terkait yang sulit bertahan akan menurun produktivitasnya hingga mungkin berhenti beroperasi. Fasilitas industri yang menyimpan kesejarahan dan teknologi spesifik pada masanya dapat dikategorikan sebagai <em>industrial heritage</em>. Bekas fasilitas industri yang terabaikan di tengah kawasan perkotaan akan menurunkan kualitas ruang kota baik secara fisik maupun fungsional. Penelitian ini mengambil objek studi salah satu objek <em>industrial heritage</em> terkait industri kreatif perfilman yang sudah tidak beroperasi lagi yaitu Perum PFN yang terletak di Jakarta Timur.</p> <p>Perum PFN merupakan salah satu pelopor industri perfilman di Indonesia pertama yang didirikan sejak zaman masa penjajahan Belanda. Perum PFN mengalami penurunan produksi dan cenderung tidak aktif serta menempati ruang yang luas dan strategis di tengah kota. Kendati demikian Perum PFN memiliki Sejarah dan peran signifikan untuk tetap diingat sebagai warisan budaya perfilman serta berpeluang untuk berperan dalam memberi kualitas pada ruang kota. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen arsitektur yang bernilai untuk dipertahankan serta memberikan usulan fungsi baru yang mampu menghidupkan kembali kawasan PFN dengan identitasnya terkait industri film khususnya bagi komunitas film. Proses observasi dan analisis didasarkan pada studi literature, observasi dan untuk menemukan kriteria dan menganalisis potensi yang dimiliki serta identitas apa yang ingin dipertahankan. Hasil studi ini berupa sebuah model yang dapat menjadi usulan untuk revitalisasi Perum PFN sebagai industrial heritage yang berperan memfasilitasi ruang publik untuk komunitas perfilman.</p> <p> </p> <p><strong>Kata-kata kunci: warisan industri, Perum PFN, revitalisasi, penggunaan kembali adaptif</strong></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><em>Technology advances, especially in the fields of multimedia and creative industries are driving changes in the way space is used. Some related industries that are difficult to survive will decrease their productivity or even stop operating. Industrial facilities that have history and specific technology in their period can be categorized as industrial heritage. The abandoned industrial facilities in the middle of urban areas will reduce the quality of urban space both physically and functionally. This research takes Perum PFN located in East Jakarta. Perum PFN is a creative film industry belong to government and no longer actively operate. It is one of the pioneers of the film industry in Indonesia, which was first established since the days of the Dutch colonial era. Perum PFN has decreased production and tends to be inactive despite occupying a large and strategic space in the city center. </em></p> <p><em>Nevertheless, Perum PFN has a history and a significant role to be remembered as a cultural heritage of film and has the opportunity to play a role in providing quality to urban space. This study aims to identify architectural elements that are valuable to be maintained and to propose new functions that are able to revive the PFN region with their identities related to the film industry, especially for the film community. The process of observation and analysis is based on the study of literature, observation and interview to find criteria and analyze the potential possessed and what identity to be maintained. The result is a model of new identity of Perum PFN as public community facilities to increase urban area quality.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Keywords: industrial heritage, Perum PFN, revitalization, adaptive reuse</em></strong></p>Felicia HalimJulia DewiAlvar Mensana
Copyright (c) 2022 ARCHITECHTURESEARCH
2022-03-102022-03-10114160Rumah Tipe Sederhana pada Kawasan Ciputra Land Cibubur Terhadap Syarat Rumah Sehat
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/arc/article/view/3800
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p>Kebutuhan dasar manusia salah satunya adalah rumah (papan). Kebutuhan akan rumah sangat penting untuk dirasakan oleh masyarakat seiring dengan pertumbuhan penduduk, oleh karena itu perusahaan pengembang berlomba-lomba untuk menggarap permintaan akan kebutuhan perumahan agar dapat terpenuhi terutama pada kebutuhan rumah tipe sederhana. Persyaratan perumahan yang ideal adalah harus dapat memenuhi persyaratan sebagai rumah yang sehat, oleh karena itu penelitian ini berupaya untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik dalam penerapan syarat rumah sehat pada rumah tipe sederhana pada kawasan <em>real estate</em> dengan batasan meneliti apakah rumah tipe sederhana pada kawasan tersebut sudah memenuhi syarat sebagai rumah sehat?</p> <p>Metode yang digunakan adalah kombinasi antara metode pengumpulan data serta literatur dengan deskripsi konseptual. Dari hasil analisa penelitian, pada umumnya bangunan rumah sederhana yang ada pada kawasan real estate di Indonesia yang memenuhi kriteria sebagai rumah sehat berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 829/MENKES/SK/VII/1999 adalah sebesar 72,7%.</p> <p> </p> <p><strong>Kata-kata kunci: Rumah Sehat, Layak Huni, Kebutuhan Rumah</strong></p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p> </p> <p><em>One of the basic human needs is a house (board). The need for housing is very important to be felt by the community along with population growth, therefore development companies are competing to work on the demand for housing needs so that they can be met, especially in the needs of simple types of houses. The ideal housing requirements must be able to meet the requirements as a healthy home, therefore this study seeks to get a better understanding in the application of healthy house requirements to simple type houses in real estate areas with the limitation of researching whether the simple type house in the area has met the requirements as a healthy house?</em></p> <p><em>The method used is a combination of data collection methods and literature with conceptual descriptions. From the results of research analysis, in general simple house buildings in real estate areas in Indonesia that meet the criteria as healthy homes based on the Decree of the Minister of Health no. 829/MENKES/SK/VII/1999 is 72.7%.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Keywords: Healthy Homes, Liveable, Home Needs</em></strong></p>Desta Promesetiyo BomoRamos P. Pasaribu
Copyright (c) 2022 ARCHITECHTURESEARCH
2022-03-102022-03-10116173